pengamalan pancasila

Pengamalan Pancasila | Pengertian, Makna, Butir-Butir, dan Contohnya

Pengamalan Pancasila – Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari 5 (lima) sila. Pancasila disahkan sebagai dasar negara pada sidang PPKI 18 Agustus 1945. Lahirnya Pancasila menjadi warisan dari para tokoh pendiri bangsa yang berisi nilai-nilai luhur dalam masyarakat Indonesia sejak dulu yang harus terus dijaga.

Bunyi teks Pancasila adalah (sila 1-5) :

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebjaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara saja, tapi juga sebagai ideologi dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Pancassila juga jadi sumber dari segala sumber hukum sekaligus landasan hidup masyarakat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dengan kata lain, sebagai warga Indonesia kita tidak boleh hanya hafal sila-silanya saja, tapi juga harus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila memuat nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, mulai dari nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial yang tercantum dari sila pertama sampai kelima.

pengamalan pancasila

Pengamalan Pancasila

Berikut ini merupakan bentuk dan contoh pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia sesuai dengan butir-butir Pancasila yang sudah ditetapkan.

Sila Pertama

Bunyi sila pertama Pancasila adalah ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’. Sila ini berhubungan dengan agama dan keyakinan serta hubungan manusia dengan Tuhan.

Berikut merupakan contoh pengamalan Pancasila pada sila pertama:

  • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila Kedua

Bunyi sila kedua Pancasila adalah ‘kemanusiaan yang adil dan beradab’. Sila ini berkaitan dengan sikap berbuat baik sesama manusia dalam lingkungan sosial masyarakat.

Berikut merupakan contoh pengamalan Pancasila pada sila kedua:

  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  • Berani membela kebenaran dan keadilan.
  • Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila Ketiga

Bunyi sila ketiga Pancasila adalah ‘persatuan Indonesia’. Sila ini berhubungan dengan persatuan dari warga negara dan masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Berikut merupakan contoh pengamalan Pancasila pada sila ketiga:

  • Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
  • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila Keempat

Bunyi sila keempat Pancasila adalah ‘kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan’. Sila ini berkaitan dengan kerakyatan, nilai demokrasi dan melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Berikut merupakan contoh pengamalan Pancasila pada sila keempat:

  • Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  • Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sila Kelima

Bunyi sila kelima Pancasila adalah ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’. Sila ini berhubungan dengan keadilan sosial pada tiap elemen masyarakat Indonesia.

Berikut merupakan contoh pengamalan Pancasila pada sila kelima:

  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Nah itulah referensi bentuk-bentuk pengamalan Pancasila dari sila ke-1 sampai ke-5 lengkap. Pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila juga secara resmi telah ditetapkan lewat Keputusan MPR. Sebagai warga Indonesia, hendaknya kita turut mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Tinggalkan komentar