dasar-dasar akuntansi

Dasar-Dasar Akuntansi | Pengertian, Persamaan Dasar, Siklus, Akun

Dasar-dasar akuntansi – Akuntansi merupakan salah satu studi ilmu pengetahuan yang banyak dipelajari saat ini yang berhubungan dengan bidang ekonomi. Fungsi dan tujuan ekonomi sangat penting untuk menyediakan informasi keuangan dalam bentuk laporan yang berguna dan dapat digunakan untuk bahan evaluasi dan pengambilan keputusan oleh pihak perusahaan.

Konsep dasar akuntansi pun penting dipelajari untuk memahami dan mengelola bisnis dan usaha dengan baik. Meski begitu, bukan berarti hal yang mudah untuk mempelajari dasar-dasar akuntansi. Butuh ketelitian dan ketekunan untuk dapat menguasai ilmu akuntansi, termasuk konsep dasar dan teori-teori yang ada di dalamnya.

Namun untuk mempelajari akuntansi, pertama-tama harus tahu dn paham dasar-dasarnya terlebih dahulu. Misalnya apa itu pengertian akuntansi? Apa persamaan dasar dalam akuntansi? Apa saja tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi? Dan apa sajakah komponen dan akun-akun penting dalam laporan ilmu akuntansi?

(baca juga sejarah akuntansi)

dasar-dasar akuntansi

Dasar-Dasar Akuntansi

Berikut akan dibahas mengenai teori dan dasar-dasar akuntansi, meliputi pengertian dan definisi akuntansi, persamaan dasar akuntansi, siklus akuntansi serta komponen dan akun-akun akuntansi.

Pengertian Akuntansi

Pengertian akuntansi adalah proses yang diawali dengan mencatat, mengelompokkan, mengolah serta menyajikan data, mencatat transaksi apapun yang berhubungan dengan keuangan. Sementara menurut KBBI, pengertian akuntansi adalah teori dan praktik perakunan, termasuk tanggung jawab, prinsip, standar, kelaziman (kebiasaan), dan semua kegiatannya.

Akuntansi juga bisa diartikan sebagai proses pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas, dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.

Persamaan Dasar Akuntansi

Harta = Utang + Modal

Persamaan dasar akuntansi yang paling dasar adalah hutang = utang + modal. Hal ini menjadi konsep dasar akuntansi yang harus dipahami sejak awal. Persamaan dasar ini bersifat mutlak yang berarti tidak boleh ditawar-tawar lagi agar keuangan kita menjadi balance atau seimbang.

Dengan kata lain jumlah harta harus sama dengan jumlah utang dan modal yang kita keluarkan. Tentu pada prakteknya, akan ada banyak variabel dan mungkin masalah-masalah yang harus dihadapi. Namun jika dibuat simple, maka persamaan dasar akuntansi tersebut harus dipenuhi.

Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi merupakan urutan proses di suatu perusahaan atau entitas yang dimulai dari menganalisa transaksi-transaksi, mencatat, menyusun laporan keuangan, dan ditutup dengan proses mempersiapkan aktivitas akuntansi untuk periode selanjutnya.

Secara umum terdapat 3 tahapan utama dalam proses siklus akuntansi yakni proses pencatatan, peringkasan, dan pembuatan laporan keuangan, sebagai berikut:

  • Pencatatan dan penggolongan laporan keuangan (termasuk bukti transaksi keuangan)
  • Peringkasan laporan keuangan
  • Pembuatan laporan keuangan (financial statements)

Meski begitu jika dijabarkan lebih lanjut lagi, maka terdapat beberapa tahapan siklus akuntansi lainnya yang lebih detail dan menyeluruh. Tujuan dari siklus akuntansi ini adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi pihak perusahaan.

Akun Akuntansi

Dalam ilmu akuntansi, terdapat istilah akun yang mengacu pada kumpulan pencatatan transaksi keuangan. Akun-akun pada akuntansi ini digolongkan berdasarkan kriteria atau kategori terentu, misalnya harta atau utang.

1. Harta (assets)

Harta atau asset merupakan segala sesuatu yagn memiliki nilai dan menjadi kepemilikan perusahaan. Bisa disimpulkan bahwa harta merupakan seluruh kekayaan yang dipunyai perusahaan, baik berbentuk terlihat wujudnya atau tidak, asalkan memiliki nilai bagi perusahaan.

Terdapat 3 (tiga) jenis-jenis harta antara lain sebagai berikut:

  • Harta lancar (current assets), yakni jenis harta yang dapat dikonversi menjadi uang dalam waktu maksimal 1 tahun, contohnya adalah kas, uang, piutang usaha, stock barang, perlengkapan, surat berharga, dan lain sebagainya.
  • Harta tetap (fixed assets), yakni jenis harta yang berwujud dan digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan lebih dari satu tahun serta tidak untuk dijual, contohnya seperti gedung, mesin, kendaraan operasional, tanah, dan lain sebagainya.
  • Harta tak berwujud (intanginble assets), yakni jenis harta yang tidak memiliki wujud, namun dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan, contohnya seperti hak paten, merek dagang, hak cipta, dan lain sebagainya.

2. Utang (liabilities)

Utang atau kewajiban atau liabilites merupakan suatu kewajiban perusahaan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak lain. Salah satu sumber kekayaan perusahaan berasal dari orang-orang yang memberi pinjaman (kreditur), sehingga akun-akunya berupa utang.

Terdapat 2 (dua) jenis-jenis utang antara lain sebagai berikut:

  • Utang lancar, yakni jenis utang yang dapat dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun, contohnya seperti utang usaha, beban yang masih harus dibayar atau pendapatan diterima di muka.
  • Utang jangka panjang, yakni jenis utang yang dilunasi dalam waktu lebih dari 1 tahun, umumnya sampai di atas 3 tahun, contohnya seperti utang obligasi, utang hipotek, dan lain sebagainya.

3. Modal (equity)

Modal atau equity merupakan segala sesuatu yang dimiliki sebuah perusahaan untuk menunjang kinerja dan jalannya sebuah perusahaan tersebut. Modal juga termasuk salah satu harta atau kekayaan perusahaan selain uang.

Terdapat 2 (dua) jenis modal sebagai berikut:

  • Modal internal, yakni jenis modal yang didapatkan sendiri, contohnya yang berasal dari hasil keuntungan, milik pribadi, dan lain sebagainya.
  • Modal eksternal, yakni jenis modal yang didapatkan dari sumber luar, contohnya yang berasal dari pinjaman bank, utang, dan lain sebagainya.

4. Pendapatan (income)

Pendapatan atau income merupakan bentuk nominal yang didapatkan oleh sebuah perusahaan dari hasil penjualan barang atau jasa. Meski begitu, pendapatan tidak hanya berasal dari penjualan saja, tapi juga bisa berasal dari sewa atau bunga. Dengan kata lain pendapatan bisa dihasilkan dari kegiatan usaha dan di luar usaha juga.

5. Beban (expense)

Beban atau expense merupakan segala bentuk nominal yang dikeluarin sebuah perusahaan untuk menjalankan usaha. Bisa dibilang, beban merupakan kebalikan dari pendapatan, karena dikeluarkan untuk dapat menjalankan kegiatan perusahaan.

Ada 3 (tiga) jenis-jenis beban antara lain sebagai berikut:

  • Beban gaji, yakni jenis beban yang dikeluarkan untuk membayar gaji atau upah dari karyawan perusahaan.
  • Beban sewa, yakni jenis beban yang dikeluarkan untuk membayar sewa gedung atau alat.
  • Beban bunga, yakni jenis beban yang dikeluarkan untuk membayar bunga, seperti bunga utang bank.

Nah itulah referensi dasar-dasar akuntansi meliputi pengertian, definisi, persamaan dasar, siklus, dan akun-akun akuntansi, disertai penjelasan lengkap. Semoga bisa menambah wawasan tentang ilmu akuntansi.

Tinggalkan komentar