jenis-jenis manusia purba

8+ Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia Beserta Ciri-Ciri & Sejarahnya

Jenis-jenis manusia purba – Manusia purba adalah manusia prasejarah yang hidup di era jutaan tahun lalu. Manusia purba dianggap sebagai nenek moyang dari manusia modern saat ini. Ada beberapa jenis manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia berdasarkan bukti fosil sebagai sumber sejarah yang ditemukan para peneliti di berbagai wilayah di Indonesia.

Secara umum, manusia purba adalah manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan pada era jutaan tahun lalu. Manusia purba yang paling tertua di dunia diperkirakan berumur lebih dari 4 juta tahun yang lalu. Para ahli sejarah menyebut manusia purba sebagai prehistoric people atau manusia prasejarah.

Kehidupan manusia purba masih sangat sederhana dan sangat bergantung pada hasil alam. Fosil manusia purba pun banyak ditemukan di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Beberapa fosil manusia purba pernah ditemukan di daerah Solo, Mojokerto, Tulungagung, Sangiran, Flores, dan lain-lain.

Umumnya, manusia purba diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis, yakni meganthropus, pithecanthropus, dan homo. Ketiga jenis manusia purba tersebut pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Dari tiga jenis itu juga ada beberapa turunan jenis manusia purba lainnya, biasanya dinamai berdasarkan lokasi penemuan fosilnya.

(baca juga peninggalan Kerajaan Singasari)

jenis-jenis manusia purba

Jenis-Jenis Manusia Purba

Berikut merupakan pembahasan mengenai macam-macam manusia purba yang fosilnya pernah ditemukan di Indonesia beserta sejarah penemuan, ciri-ciri, dan penjelasannya.

1. Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus paleojavanicus merupakan jenis manusia purba di Indonesia dengan tubuh tinggi. Jenis manusia purba ini pertama ditemukan oleh arkeolog Belanda bernama Van Koeningswald. Meganthropus kerap disebut Manusia Sangiran karena fosilnya ditemukan di daerah Sangiran, Jawa Tengah.

Ciri-ciri meganthropus paleojavanicus adalah berbadan tegap dengan tonjolan tajam yang ada di belakang kepala. Meganthropus bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok, memiliki otot rahang yang kuat dan besar serta tidak memiliki dagu,

2. Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus erectus merupakan manusia purba yang fosilnya ditemukan di daerah Trinil, Lembah Bengawan Solo. Penemu pertamanya adalah Eugene Dubois pada tahun 1890. Jenis manusia purba ini diperkirakan hidup di wilayah Indonesia pada 1 juta sampai 2 juta tahun yang lalu.

Ciri-ciri pithecanthropus erectus adalah berbadan tegap dengan tinggi badan sekitar 165-170 cm dan berat badan sekitar 100 kg. Manusia purba ini memiliki dahi yang lebar dan menonjol, hidungnya tebal, alat pengunyahnya kuat dengan volume otak sekitar 750 cc sampai 1350 cc.

3. Pithecanthropus Soloensis

Pithecanthropus soloensis merupakan jenis manusia purba yang fosilnya ditemukan di daerah Ngandong, Solo, karena itu dinamai soloensis. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh Openorth dan Van Koenigswald sekitar tahun 1931-1933 berupa tengkorak dan tulang kering.

Ciri-ciri pithecanthropus soloensis adalah memiliki tulang belakang yang menonjol, memiliki rahang bawah yang kuat, memiliki hidung yang lebar serta memiliki tulang pipi yang kuat dan menonjol. Manusia purba ini diperkirakan memiliki tinggi sekitar 165-180 cm.

4. Pithecanthropus Mojokertensis

Sesuai namanya, pithecanthropus mojokertensis adalah jenis manusia purba yang ditemukan di daerah Mojokerto di provinsi Jawa Timur. Fosil manusia purba ini ditemukan pertama kali oleh Franz Widenrich pada tahun 1936, kemudian ditemukan kembali oleh Van Koeningswald pada tahun 1939.

Ciri-ciri pithecanthropus mojokertensis adalah berbadan tegak, wajahnya menonjol ke depan, memiliki kening yang tebal, memiliki tulang tengkorak yang tebal, memiliki tulang pipi yang kuat serta tidak memiliki struktur dagu yang jelas. Pithecanthropus mojokertensis diperkirakan memiliki tinggi sekitar 165 sampai 180 cm.

5. Homo Floresiensis

Homo floresiensis merupakan jenis manusia purba yang fosilnya ditemukan pertama kali di Gua Liang Bia di Flores, Nusa Tenggara Timur. Jenis manusia purba ini baru ditemukan pada tahun 2004. Manusia purba dengan kata ‘homo’ diklasifikasikan mempunyai kemiripan dengan dengan manusia modern.

Ciri-ciri homo floresiensis adalah memiliki tulang rahang yang menonjol, bentuk dahinya sempit dan tidak menonjol serta memiliki tangan panjang yang membuat tubuhnya mirip simpanse. Homo floresiensis memiliki tinggi sekitar 1 meter serta memiliki tengkorak kepala yang kecil dengan volume otak 380 cc.

6. Homo Wajakensis

Homo wajakensis merupakan jenis manusia purba yang pertama kali ditemukan oleh insinyur pertambangan Belanda, BD Van Rietschoten, pada tahun 1888-1889. Penemuan fosil terjadi di daerah Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur. Setahun kemudian Eugene Dubois juga menemukan fosil kedua di lokasi yang sama.

Ciri-ciri homo wajakensis adalah memiliki badan yang tegap dengan tinggi sekitar 130-210 cm. Selain itu homo wajakensis memiliki bentuk wajah dan hidung yang datar dan lebar, memiliki tulang pipi yang menonjol ke samping serta letak hidung dan mulutnya agak berjauhan.

7. Homo Soloensis

Homo soloensis dikategorikan sebagai manusia purba yang lebih cerdas dibandingkan manusia purba lainnya. Mereka diperkirakan hidup sekitar 300 ribu hingga 900 ribu tahun yang lalu. Sesuai namanya, homo soloensis ditemukan di wilayah Solo, Jawa Tengah oleh Weidenrich dan Koenigswald pada tahun 1931.

Ciri-ciri homo soloensis adalah memiliki tubuh yang tegap dengan tinggi badan sekitar 130 sampai 210 cm. Manusia purba ini memiliki volume otak 1000 hingga 1300 cc serta memiliki struktur tulang wajah yang sudah tidak mirip dengan manusia kera.

8. Homo Sapiens

Homo sapiens merupakan jenis manusia purba yang umum dan cukup dikenal. Manusia purba ini merupakan jenis manusia purba dengan usia paling muda dan hampir mendekati layaknya manusia modern. Homo Sapiens telah mengenal kehidupan sosial dan mampu berpikir cerdas.

Ciri-ciri homo sapiens antara lain memiliki struktur tubuh yang mirip dengan manusia karena bentuk tengkuk dan tulang wajah yang kecil serta tidak terlalu menonojol. Homo sapiens sudah memiliki dagu serta memiliki tulang rahang yang tidak terlalu kuat.

Nah itulah referensi jenis-jenis manusia purba di Indonesia beserta lokasi penemuan, struktur, ciri-ciri, dan penjelasannya lengkap. Semoga bisa menjadi tambahan referensi.

Tinggalkan komentar