Ciri-ciri teks laporan hasil observasi – Teks laporan hasil observasi adalah jenis teks yang berisi laporan tentang kesimpulan hasil pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam menyusun laporan hasil observasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, termasuk sejumlah ciri-ciri dan karakteristik jenis teks ini.
Secara umum, pengertian teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Hasil dari pengamatan yang dilakukan disusun dalam bentuk laporan sebagai pertanggungjawaban serta untuk menyampaikan informasi hasilnya.
Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan meneliti dan mengamati suatu objek penelitian untuk mendapat kesimpulan atau hasil penelitian. Pengamatan dilakukan secara detail dan teliti sesuai kaidah ilmiah dan ilmu pengetahuan. Nantinya hasil pengamatan tersebut akan ditampilkan dalam sebuah teks laporan.
Fungsi laporan hasil observasi adalah untuk memberi informasi hasil pengamatan, sebagai bentuk tanggung jawab pada pihak terkait serta sebagai sarana untuk pendokumentasian. Penyusunan laporan hasil observasi juga dilakukan dengan format tertentu, termasuk beberapa ciri-ciri dan karakteristik yang harus dipenuhi.
Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi
Berikut ini akan dibahas penjelasan mengenai 7 ciri-ciri laporan hasil observasi ditinjau dari obyek pembahasan, karaktetistik, dan kaidah kebahasaannya.
1. Berisi tentang ilmu suatu objek
Ciri utama teks laporan hasil observasi adalah berisi ilmu tentang suatu objek atau konsep yang dipilih oleh penulis. Objek atau konsep yang dibahas sesuai dengan topik pengamatan yang telah dilakukan, bisa berupa bidang ilmu tertentu atau topik-topik observasi umum lainnya.
2. Objek yang dibahas bersifat umum
Objek yang dibahas dalam laporan hasil observasi bersifat umum. Dengan kata lain isi laporan menjelaskan ciri umum semua yang termasuk kelompok atau kategori objek yang diobservasi. Objek laporan observasi tidak spesifik atau bersifat khusus pada sub-topik tertentu, melainkan mencakup semua kategori objek observasi.
3. Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu
Teks laporan hasil observasi juga bertujuan untuk menjelaskan suatu objek pengamatan dari sudut pandang ilmu pengetahuan atau secara ilmiah. Artinya penjelasan yang diberikan berbasis pada ilmu dan teori dari pengamatan, bukan berupa opini atau keterangan yang tidak berdasar, sehingga isi laporan tentu dapat dipertanggungjawabkan.
4. Pembahasan dilakukan secara obyektif
Dalam menyusun teks laporan hasil observasi harus dilakukan secara obyektif. Artinya hasil yang dijabarkan ditulis sesuai dengan kenyataan, apa adanya, tidak dikurangi dan tidak dilebih-lebihkan. Penulis tidak boleh memihak suatu teori, sehingga harus bersifat jujur dan obyektif dalam menyusun laporan yang sistematis dan faktual.
5. Merinci objek observasi secara sistematis
Selanjutnya, laporan hasil observasi harus ditulis secara rinci dengan mengulas tiap bagian-bagiannya. Penyusunan laporan harus dilakukan secara sistematis dan berurutan, mulai dari definisi, klasifikasi, jabaran ciri objek, dan lain sebagainya. Laporan harus diulas secara lengkap, detail, dan menyeluruh secara sistematis.
6. Dijelaskan secara menarik dan logis
Suatu laporan hasil observasi harus dijelaskan secara menarik. Hal ini agar pembaca jadi tertarik untuk membaca isi laporan. Cara agar laporan lebih menarik bisa menyertakan gambar, grafik atau mengulas topik-topik terkini. Penyusunan laporan juga harus logis dan masuk akal dengan tata bahasa yang jelas.
7. Kaidah kebahasaan laporan hasil observasi
Ciri laporan hasil observasi juga memuat kaidah kebahasaannya. Misalnya saja penggunaan kata penghubung yang sering seperti ‘adalah’, ‘merupakan’, ‘termasuk’, dan lain sebagainya. Laporan observasi juga sering menggunakan istilah ilmiah. Kata benda dan frasa benda juga lebih banyak digunakan daripada kata ganti personal.
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Penyusunan teks laporan hasil observasi juga memiliki struktur yang harus dipatuhi. Adapun struktur teks laporan hasil observasi memiliki 2 (dua) versi berdasarkan pendapat para ahli, yakni sebagai berikut.
Versi 1
- Pernyataan umum (klasifikasi), menjelaskan informasi umum mengenai objek yang telah diamati dan penggolongan terhadap objek.
- Aspek yang dilaporkan, menjelaskan tentang bahasan atau rincian tentang objek yang sedang diamati secara lengkap dan detail.
Versi 2
- Definisi umum, memuat informasi umum mengenai objek yang diteliti, meliputi pengertian atau definisi objek tersebut secara singkat.
- Definisi bagian, menjelaskan isi dan pembahasan mengenai hasil observasi yang dilakukan dan ide-ide pokok pada tiap paragrafnya.
- Definisi manfaat, menjelaskan apa saja fungsi dan manfaat dari objek yang dilaporkan.
- Penutup, menjelaskan ringkasan dan kesimpulan dari laporan yang sudah dibahas pada bagian-bagian sebelumnya.
Nah itulah referensi mengenai ciri-ciri teks laporan hasil observasi beserta pengertian, karakteristik, struktur, dan kaidah kebahasaannya. Penyusunan laporan hasil observasi memang harus memperhatikan ciri dan strukturnya agar sesuai dengan format yang sudah disepakati.
Facebook Tweet Whatsapp