Ancaman terhadap integrasi nasional – Integrasi nasional adalah proses penyatuan bagian yang berbeda-beda dari masyarakat menjadi kesatuan yang lebih utuh. Selain itu, pengertian integrasi nasional juga didefinisikan sebagai proses menyatukan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga tercipta keutuhan secara nasional.
Integrasi nasional menjadi sangat penting untuk diwujudkan, terutama di negara dengan kondisi masyarakat yang beragam seperti di Indonesia. Adanya integrasi nasional mampu menyatukan masyarakat Indonesia yang berbeda-beda latar belakang suku, budaya, agama, dan golongan tertentu hingga jadi satu kesatuan.
Terbentuknya proses integrasi nasional dilandasi karakteristik tertentu, yang meliputi 3 (tiga) syarat integrasi nasional yang utama, yakni adanya kesadaran masyarakat, adanya kesepakatan mengenai aturan dan pedoman serta adanya nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungan masyarakat.
Meski begitu, integrasi nasional juga tidak bisa diwujudkan dengan mudah. Ada berbagai faktor yang mengancam terwujudnya integrasi nasional. Ancaman terhadap integrasi nasional ini bisa berupa ancaman militer atau non-militer, ancaman dari dalam atau luar negeri dan bisa berasal dari berbagai aspek.
(baca juga contoh integrasi nasional)
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Berikut merupakan macam-macam ancaman terhadap integrasi nasional di Indonesia, baik ancaman militer maupun ancaman non-militer, lengkap beserta contoh dan penjelasannya.
1. Ancaman Militer
Ancaman militer merupakan jenis ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi. Jenis ancaman militer ini dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Bentuk ancaman militer ini dapat berbentuk serangan atau agresi, pelanggaran wilayah, spionase, sabotase, aksi teror bersenjata, pemberontakan, dan perang saudara. Asalkan melibatkan pasukan bersenjata, maka termasuk dalam jenis ancaman militer.
Secara umum, ancaman militer dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yakni ancaman dari dalam negeri serta ancaman dari luar negeri.
a) Ancaman dari Dalam Negeri
- Munculnya gerakan separatisme yang ingin memisahkan diri dari wilayah Indonesia.
- Terjadinya disintegrasi bangsa karena sentimen adat dan budaya yang timbul di daerah tertentu.
- Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak asasi manusia.
- Pemberontakan yang terjadi karena sentimen kesukuan atau ketidakpuasan daerah terhadap pemerintah pusat.
- Timbulnya perang saudara karena konflik antar suku, etnis, agama atau golongan tertentu.
- Terjadinya kekacauan nasional karena pengaruh politik atau hasil pemilu yang tidak memuaskan sebagian kalangan.
- Kerusuhan massal karena terjadinya ketidakadilan atau penyimpangan hukum oleh lembaga negara.
- Upaya penggantian ideologi Pancasila di Indonesia dengan ideologi yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat indonesia.
- Gerakan makar atau penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional.
b) Ancaman dari Luar Negeri
- Dilakukannya agresi militer oleh negara lain yang dapat mengancam kedaulatan wilayah Indonesia.
- Pelanggaran batas negara yang dilakukan oleh negara lain sesuai aturan internasional.
- Sabotase oleh negara lain dengan cara merusak instalasi militer atau obyek vital nasional.
- Pemberontakan senjata yang dilakukan oleh militer negara lain di dalam wilayah Indonesia.
- Blokade oleh kekuatan tempur negara lain di wilayah strategis seperti pelabuhan atau pantai.
- Invasi oleh negara lain dengan menggunakan kekuatan tempur bersenjata yang membahayakan.
- Kegiatan spionase atau mata-mata untuk mendapatkan dokumen rahasia militer milik negara.
- Aksi teror yang dilakukan oleh terorisme internasional dan meresahkan masyarakat.
2. Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer merupakan kebalikan dari ancaman militer, yakni jenis ancaman yang tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak melibatkan kekuatan bersenjata. Jenis ancaman non-militer berbentuk ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, penahanan dan keamanan.
Berikut merupakan beberapa contoh ancaman non-militer yang mengancam integrasi nasional di Indonesia.
a) Ancaman Berdimensi Ideologi
Ancaman non-militer berdimensi ideologi ini berupa masuknya ideologi dan paham asing dari luar negeri yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa. Hal ini turut mengancam integrasi nasional karena nilai-nilai ideologi dari luar negeri yang mungkin tidak cocok diterapkan di Indonesia.
b) Ancaman Berdimensi Politik
Ancaman non-militer berdimensi politik ini memiliki ancaman terhadap jalannya pemerintahan nasional. Politik merupakan instrumen utama dalam menggerakkan perang. Hal ini membuktikan jika ancaman politik bisa menumbangkan rezim pemerintahan, bahkan bisa menghancurkan suatu negara.
c) Ancaman Berdimensi Ekonomi
Ancaman non-militer berdimensi ekonomi berkaitan dengan keadaan ekonomi nasional suatu negara. Jenis ancamannya bisa berupa terjadinya inflasi, tingginya angka pengangguran, sistem ekonomi yang tidak jelas, kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah atau ketergantungan ekonomi terhadap negara lain.
d) Ancaman Berdimensi Sosial Budaya
Ancaman non-militer berdimensi sosial budaya ini bisa terjadi meliputi beberapa isu-isu di masyarakat, misalnya saja seperti kemiskinan, kebodohan,
serta ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal, antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, beserta dengan konflik horizontal yakni suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
e) Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi
Ancaman non-militer berdimensi teknologi informasi bisa terjadi lewat kemajuan teknologi yang diiringi oleh dampak negatif, misalnya seperti maraknya cyber crime, kejahatan perbankan, kecanduan terhadap teknologi hingga dampak negatif lain yang mengancam intergasi nasional.
f) Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum
Ancaman non-militer berdimensi keselamatan umum berkaitan dengan keselamatan masyarakat menghadapi bencana tertentu, baik bencana alam seperti tsunami, gempa bumi atau gunung meletus, hingga bencana akibat manusia seperti banjir, longsor, pembuangan limbah industri atau kebakaran hutan.
Facebook Tweet Whatsapp