Ciri-ciri hikayat – Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Cerita hikayat disampaikan sejak dulu secara turun temurun. Sebagai suatu karya sastra, tentu terdapat sejumlah struktur dan karakteristik hikayat dalam segi bahasa dan isi cerita.
Hikayat memiliki sejumlah fungsi, namun fungsi hikayat yang paling utama adalah sebagai pembangkit semangat, penghibur atau pelipur lara bagi orang-orang yang membaca atau mendengarkan ceritanya. Terkadang hikayat hanya berfungsi untuk meramaikan suatu acara atau pesta.
Ada beberapa unsur-unsur hikayat yang ada di dalamnya, yakni tema, latar, alur, tokoh, amanat, gaya, dan sudut pandang yang termasuk unsur intrinsik. Sementara yang termasuk unsur ekstrinsik hikayat contohnya adalah latar belakang agama, adat, budaya dan lain sebagainya.
Layaknya suatu karya sastra, tentu terdapat aturan dan kaidah kebahasaan pada hikayat. Karakteristik cerita hikayat meliputi segi bahasa, struktur, isi cerita, dan unsur-unsur di dalamnya. Nah dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai ciri-ciri hikayat dan penjelasannya.
(baca juga contoh gurindam)
Ciri-Ciri Hikayat
Berikut ini akan dijelaskan apa saja ciri-ciri dan karakteristik hikayat beserta struktur dan penjelasannya lengkap.
1. Bersifat Anonim
Ciri utama hikayat adalah bersifat anonim. Artinya cerita hikayat tidak diketahui siapa pengarangnya. Hal ini karena cerita hikayat disampaikan secara lisan dan diceritakan secara turun temurun, sehingga tidak diketahui siapa pengarangnya.
2. Terdapat Unsur Magis
Hikayat mengandung banyak unsur magis. Dalam cerita hikayat banyak unsur-unsur fantasi atau unsur kemustahilan yang dimunculkan. Hal ini yang membuat cerita hikayat menarik karena banyak hal-hal magis dan imajinatif yang tidak masuk akal.
3. Istana Sentris
Hikayat juga bersifat istana sentris, yang berarti kebanyakan ceritanya berlatar di kerajaan. Memang cerita hikayat banyak yang mengambil setting kerajaan dan kehidupan di masa kerajaan. Umumnya tokoh yang diceritakan adalah raja, pangeran atau rakyat di negeri tersebut.
4. Menceritakan Kisah Universal
Cerita hikayat umumnya bersifat universal, yang mana akan terjadi peperangan atau pertempuran antara pihak yang baik melawan pihak yang jahat. Pada akhirnya, pihak yang baik akan menang di akhir cerita dan akan menampilkan akhir yang bahagia.
5. Menceritakan Kesaktian Tokohnya
Hikayat banyak menceritkan kisah kesaktian dari tokohnya. Umumnya tokoh pada cerita hikayat memiliki ilmu atau kesaktian khusus. Kesaktian yang dimiliki ini biasanya digunakan untuk mengalahkan musuh atau tokoh antagonis dalam cerita.
6. Bersifat Statis
Karakteristik hikayat berikutnya adalah bersifat status. Maksudnya cerita hikayat bersifat tetap atau tidak banyak terjadi perubahan dari awal cerita sampai akhir cerita.
7. Mengandung Nilai-Nilai Kehidupan
Hikayat juga bersifat didaktis atau mengandung nilai-nilai moral dan kehidupan yang mendidik dan memberi edukasi. Hikayat mengandung nilai-nilai sosial, budaya, agama, edukasi, dan estetika yang dicantumkan dalam ceritanya.
8. Bersifat Komunal
Hikayat memiliki sifat komunal yang berarti menjadi milik masyarakat bersama. Cerita hikayat disampaikan secara turun temurun dan hidup di tengah masyarakat dari dulu sampai sekarang.
9. Menggunakan Bahasa Melayu Lama
Cerita hikayat disampaikan sejak zaman dulu. Tak heran jika hikayat banyak menggunakan bahasa melayu lama yang kuno.
10. Menggunakan Bahasa Klise
Umumnya hikayat banyak menggunakan bahasa klise. Dengan kata lain, kata-kata dalam cerita hikayat banyak diulang-ulang.
Nah itulah referensi ciri-ciri dan karakteristik hikayat beserta penjelasannya lengkap. Semoga bisa menambah wawasan dan referensi mengenai sastra hikayat.
Facebook Tweet Whatsapp