Pengertian dan contoh limbah B3 – Limbah B3 adalah jenis limbah yang menimbulkan dampak kerusakan bagi lingkungan dan makhluk hidup secara signifikan. B3 sendiri merupakan singkatan dari Bahan Berbahaya dan Beracun. Terdapat beberapa jenis limbah B3 dan karakteristiknya antara lain mudah terbakat, mudah menyala, mengandung bahan beracun, berbahaya bagi lingkungan, dan lain sebagainya.
Nah kali ini akan diulas mengenai apa itu pengertian limbah B3, apa saja jenis-jenis dan karakteristik limbah B3 serta contoh-contoh limbah B3 yang ada di sekitar kita.
Pengertian Limbah B3
Pengertian limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) secara umum adalah salah satu jenis limbah yang memiliki zat kandungan khusus yang berbahaya dan dapat menimbulkan kerusakan bagi manusia, bagi makhluk hidup, dan bagi lingkungan hidup secara umum, sehingga memerlukan penangan khusus untuk menghindari efek bahayanya tersebut.
Sementara menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, pengertian limbah B3 diartikan sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
(baca juga pengertian limbah)
Karakteristik Limbah B3
Limbah B3 memiliki ciri-ciri dan karakteristik tertentu. Adanya sifat-sifat limbah B3 ini lah yang membedakan limbah B3 dengan jenis-jenis limbah lain pada umumnya. Di bawah ini akan dijelaskan apa saja sifat dan karakteristik limbah B3.
1. Mudah Meledak (explosive)
Limbah B3 yang bersifat mudah meledak berarti limbah tersebut mudah meledak pada temperatur dan tekanan standar atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika sehingga dapat menghasilkan gas yang dengan cepat merusak lingkungan sekitar.
2. Pengoksidasi (oxidizing)
Limbah B3 bersifat pengoksidasi maksudnya limbah memiliki waktu pembakaran sama atau lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa standar pada umumnya.
3. Mudah Menyala (flammable)
Limbah B3 juga bersifat mudah menyala, yang berarti limbah dapat terbakar karena kontak dengan udara, nyala api, air, atau bahan lainnya meski dalam suhu dan tekanan standar. Sifat ini juga dibagi menjadi 3 (tiga), yakni sangat mudah sekali menyala (extremely flammable), sangat mudah menyala (highly flammable), dan mudah menyala (flammable).
4. Beracun (toxic)
Limbah B3 bersifat beracun karena dapat mengandung racun yang berbahaya bagi manusia serta dapat menyebabkan penyakit atau bahkan kematian jika masuk ke dalam tubuh melalui mulut, kulit atau saluran pernapasan. Sifat ini juga dibagi mejadi 3 (tiga) yakni sangat beracun sekali (extremely toxic), sangat beracun (highly toxic), dan beracun (moderately toxic).
5. Berbahaya (harmful)
Limbah B3 bersifat berbahaya maksudnya adalah jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral, maka akan dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu, baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya.
6. Korosif (corrosive)
Limbah B3 bersifat korosif yakni berupa bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun, atau mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
7. Bersifat Iritasi (irritant)
Limbah B3 bersifat iritasi sehingga jenis limbah ini dapat menyebabkan gangguan peradangan, sensitasi pada kulit serta iritasi pada pernapasan, jika terjadi kontak secara langsung secara terus menerus dengan kulit atau selaput lendir.
8. Berbahaya Bagi Lingkungan (dangerous to the environment)
Limbah B3 juga memiliki sifat berbahaya bagi lingkungan, karena jenis bahan B3 dapat menyebabkan kerusakan bagi lingkungan dan ekosistem di alam secara keseluruhan, seperti merusak lapisan ozon dan menyebabkan persisten di lingkungan.
9. Karsinogenik (carcinogenic)
Sifat limbah B3 yakni karsinogenik, yang berarti limbah B3 mengandung bahan yang dapat menyebabkan timbulnya sel kanker pada manusia dan makhluk hidup.
10. Teratogenik (teratogenic)
Limbah B3 juga bersifat teratogenik, maksudnya limbah B3 mengandung bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio pada makhluk hidup.
11. Mutagenik (mutagenic)
Karakteristik limbah B3 berikutnya adalah bersifat mutagenik, yang berarti limbah B3 mengandung bahan yang dapat menyebabkan perubahan pada kromosom atau merubah genetika makhluk hidup.
Jenis-Jenis Limbah B3
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 453/Menkes/Per/XI/1983, klasifikasi jenis-jenis limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) dibagi menjadi 4 klasifikasi utama, antara lain sebagai berikut.
1. Klasifikasi I
- Bahan kimia atau sesuatu yang telah terbukti atau diduga keras dapat menimbulkan bahaya yang fatal dan luas, secara langsung atau tidak langsung, karena sangat sulit penanganan dan pengamanannya.
- Bahan kimia atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga menimbulkan bahaya.
2. Klasifikasi II
- Bahan radiasi.
- Bahan yang mudah meledak karena gangguan mekanik.
- Bahan beracun atau bahan lainnya yang mudah menguap dengan LD50 (rat) kurang dari 500 mg/kg atau yang setara, mudah diabsorpsi kulit atau selaput lendir.
- Bahan etilogik/biomedik.
- Gas atau cairan beracun atau mudah menyala yang dimampatkan.
- Gas atau cairan atau campurannya yang bertitik nyala kurang dari 350C.
- Bahan padat yang mempunyai sifat dapat menyala sendiri.
3. Klasifikasi III
- Bahan yang dapat meledak karena sebab-sebab lain, tetapi tidak mudah meledak karena sebab-sebab seperti bahan klasifikasi II.
- Bahan beracun dengan LD50 (rat) kurang dari 500 mg/kg atau setara tetapi tidak mempunyai sifat seperti bahan beracun klasifikasi II.
- Bahan atau uapnya yang dapat menimbulkan iritasi atau sensitisasi, luka dan nyeri.
- Gas atau cairan atau campurannya dengan bahan padat yang bertitik nyala 350Csampai 600C.
- Bahan pengoksidasi organik.
- Bahan pengoksidasi kuat.
- Bahan atau uapnya yang bersifat karsinogenik, tetratogenik dan mutagenik.
- Alat atau barang-barang elektronika yang menimbulkan radiasi atau bahaya lainnya.
4. Klasifikasi IV
- Bahan beracun dengan LD50 (rat) diatas 500 mg/kg atau yang setara.
- Bahan pengoksid sedang.
- Bahan korosif sedang dan lemah.
- Bahan yang mudah terbakar.
Contoh Limbah B3
Terdapat beberapa contoh limbah B3 yang sering kita jumpai di sekitar kita, misalnya seperti air sisa deterjen, gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor, sisa makanan yang kadaluwarsa, zat pewarna pakaian dan pembersih lantai, pembasmi serangga, dan lain sebagainya.
Nah berikut ini akan kami bagikan apa saja contoh-contoh limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) selengkapnya.
Contoh Limbah B3 dari Kegiatan Industri
- Klorobenzena
- Metilen klorida
- Toluena
- Aseton
- Nitrobenzena
- Natrium hidroksida
- Asam sulfat
- Asam fostat
- Aki bekas
- Limbah laboratorium
- Katalis bekas
- Limbah karbon aktif
- Residu proses produksi
- Abu insinerator
- Residu dasar tangki
- Sludge
- Slag nikel
- Copper slag
- Slag timah putih
- Sludge IPAL
- Tembaga sianida
- Karbon disulfida
- Barium sianida
- Endrin
- Gas fluor
- Produk kadaluwarsna
- Sisa kemasan
- Sisa cairan kimia
- Buangan sisa produksi
- Asam prikat
- Kaporit
- Cairan infus
- Limbah rumah sakit
- Katalis bekas
- Buangan pestisida
- Sodium hidroksida
- Asam formiat
- CFC (chlorofluorocarbon)
Contoh Limbah B3 dari Kegiatan Domestik
- Bekas pengharum ruangan
- Deterjen pakaian
- Pemutih pakaian
- Pembersih kaca
- Pembersih lantai
- Pembersih kamar mandi
- Pembasmi serangga
- Lem perekat
- Hair spray
- Pembersih oven
- Pengkilat kayu
- Batu baterai bekas
- Zat pewarna
- Buah busuk
- Makanan kadaluwarsa
Nah itulah referensi mebgenai pengertian dan contoh limbah B3 beserta definisi, jenis-jenis, sifat, dan karakteristik limbah B3 secara umum menurut peraturan undang-undang. Semoga bisa menjadi tambahan referensi dan menambah wawasan.
Facebook Tweet Whatsapp