jenis-jenis tanah di indonesia

18+ Jenis-Jenis Tanah di Indonesia Beserta Pengertiannya [Lengkap]

Jenis-jenis tanah – Pengertian tanah adalah lapisan terluar kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah turut andil menunjang kehidupan manusia di bumi, dimana ada banyak fungsi dan manfaat tanah. Selain itu juga ada banyak macam-macam tanah yang memiliki ciri-ciri dan struktur tanah yang berbeda-beda.

Arti tanah menurut KBBI adalah permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali. Sementara pengertian tanah secara umum adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik lainnya. Fungsi tanah sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia di planet bumi.

Ada banyak manfaat tanah di antaranya adalah untuk menanam tanaman. Tanah yang subur akan membuat proses penanaman menjadi lebih cepat, meski tidak semua struktur tanah subur. Ada juga tanah-tanah yang tandus dan kering yang tidak bisa ditanamani tumbuhan.

Faktanya ada banyak jenis-jenis tanah yang ada. Klasifikasi penggolongan tanah dibedakan berdasarkan proses pembentukannya, ciri-ciri, unsur penyusun dan strukturnya.

(baca juga lapisan-lapisan atmosfer bumi)

jenis-jenis tanah di indonesia

Jenis-Jenis Tanah

Berikut adalah 18+ jenis-jenis tanah di Indonesia beserta pengertian dan penjelasannya, berdasarkan proses terbentuknya dan ciri-ciri tanah selengkapnya.

1. Tanah Aluvial

Tanah aluvial adalah tanah yang berasal dari sedimen lumpur yang dibawa oleh air sungai. Tanah aluvial adalah hasil erosi yang diendapkan bersama dengan lumpur sungai. Ciri-cirinya adalah memiliki warna yang kelabu dan juga sifatnya yang subur. Jenis tanah ini banyak ditemui di daerah dataran rendah.

2. Tanah Vulkanis

Tanah vulkanis adalah tanah yang berasal dari abu gunung api (vulkanis) atau material letusan gunung api yang sudah mengalami pelapukan. Tanah jenis ini mengandung unsur hara sehingga sifatnya sangat subur. Tanah ini banyak ditemui di daerah pegunungan dan banyak dijadikan ladang pertanian.

Ada dua jenis tanah vulkanis yakni :

  • Tanah regosol yaitu jenis tanah vulkanis memiliki butir pasir, warnanya kelabu dan kuning serta mengandung bahan organik yang sedikit.
  • Tanah latosol yaitu jenis tanah vulkanis memiliki warna merah dan kuning  serta mengandung bahan organik yang banyak.

3. Tanah Humus

Tanah humus adalah jenis tanah yang muncul akibat tumbuh-tumbuhan yang membusuk. Tanah humus disebut juga bunga tanah. Adanya tumbuhan-tumbuhan yang membusuk membuat tanah mengandung unsur hara yang tinggi sehingga tanah humus bersifat subur dan cocok dijadikan ladang pertanian.

4. Tanah Organosol/Gambut

Tanah organosol adalah tanah yang terbentuk dari proses pelapukan bahan-bahan organik. Misalnya tanah organosol bisa dibentuk dari sisa pembusukan tanaman rawa. Tanah jenis ini juga sering disebut sebagai tanah gambut. Tanah organosol cenderung bersifat asam dan sangat asam.

5. Tanah Podzolik

Tanah podzolik adalah tanah yang terbentuk dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Ciri-cirinya adalah kandungan unsur hara yang sedikit. Selain itu tanah podzolik sifatnya basah jika terkena air dan mengandung kuarsa. Tanah jenis ini tidak subur dan memiliki warna merah hingga kuning.

6. Tanah Kapur

Tanah kapur adalah jenis tanah yang berasal dari batuan kapur. Sifat tanah kapur ini tidaklah subur dan kurang bisa dijadikan ladang pertanian. Jenis tanah kapur ada di daerah dataran tinggi. Tanah kapur bisa dibagi menjadi tanah renzina dan tanah mediteran.

Terdapat 2 jenis tanah kapur yakni :

  • Tanah renzina yaitu jenis tanah kapur yang berasal dari hasil proses pelapukan batuan kapur yang terjadi di daerah dengan curah hujan tinggi.
  • Tanah mediteran yaitu jenis tanah kapur yang terjadi dari hasil proses pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen.

7. Tanah Pasir

Tanah pasir adalah salah satu jenis tanah yang memiliki kadar air sangat sedikit dan unsur haranya juga cenderung sangat sedikit. Jenis tanah pasir banyak ditemukan di bukit pasir dan daerah pantai yang juga dikenal sebagai sand dune.

8. Tanah Laterit

Tanah laterit adalah jenis tanah yang sifatnya tidak subur. Pada tanah laterit terkandung banyak zat besi dan alumunium sehingga menyebabkan tanahnya tidak subur. Kandungan unsur hara tanah laterit sudah hilang sehingga menjadi kering dan tandus.

9. Tanah Litosol

Tanah litosol adalah jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan batuan beku dan sedimen. Ciri-cirinya adalah memiliki butiran kasar dan kerikil. Tanah ini memiliki unsur hara yang sedikit sehingga tidak subur dan hanya cocok ditanami tanaman-tanaman besar di hutan.

10. Tanah Andosol

Tanah andosol adalah salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Jenis tanah ini mirip dengan tanah vulkanis, namun agak berbeda. Ciri-cirinya adalah warnanya kehitaman, kadar organiknya dan kadar air yang tinggi. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.

11. Tanah Liat

Kita tentu tidak asing dengan jenis tanah liat? Jenis tanah ini sering digunakan sebagai bahan untuk kerajinan tangan. Tanah liat adalah jenis tanah yang terdiri dari campuran dari aluminium serta silikat yang diameternya di bawah 4 mikrometer. Tanah liat terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat.

12. Tanah Entisol

Tanah entisol adalah jenis yang terbentuk dari pelapukan material dari letusan gunung berapi seperti debu, pasir dan lahar. Agak identik dengan jenis tanah vulkanis serta tanah andosol, hanya saja tanah ini khusus untuk tanah yang terbentuk dari letusan gunung berapi saja.

13. Tanah Grumusol

Tanah grumusol adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Tanah ini pun bisa dibilang hampir sama dengan tanah grumusol. Hanya saja ada sedikit perbedaan seperti tekstur tanah kering dan biasanya berada di permukaan dataran rendah saja.

14. Tanah Inceptisol

Tanah inceptisol adalah jenis tanah yang terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf. Ciri-cirinya adalah tanah berwarna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang asri.

15. Tanah Mergel

Jenis tanah berikutnya adalah tanah mergel. Jenis tanah ini hampir sama dengan tanah kapur, namun dicampur dengan bahan lain. Tanah mergel terbentuk dari batuan kapur, pasir dan tanah liat dan mengalami pembentukan dengan bantuan hujan meski tidak merata.

16. Tanah Oxisol

Tanah oxisol adalah jenis tanah yang kaya akan zat besi dan alumunium oksida. Biasanya jenis tanah oxisol dapat ditemui di daerah tropis seperti pedesaan atau perkotaan di Indonesia.

17. Tanah Podsol

Tanah podsol adalah jenis tanah yang memiliki beberapa campuran tekstur mulai pasir hingga bebatuan kecil. Ciri-ciri tanah ini adalah warnanya kuning dan memiliki tekstur pasir hingga lempung. Selain itu kandungan organik tanah podsol juga cenderung rendah.

18. Tanah Padas

Tanah padas adalah jenis tanah yang cukup keras hingga menyerupai batuan. Bahkan banyak yang mengaggap jika tanah padas bukanlah jenis tanah karena sangat keras hingga lebih pantas disebut batuan. Tidak ada kandungan air dalam tanah padas ini.

Nah demikian referensi jenis-jenis tanah di Indonesia beserta pengertian, ciri-ciri dan struktur tanah selengkapnya. Ada banyak macam-macam tanah di Indonesia yang dibedakan dari proses terbentuknya dimana tiap tanah memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Satu pemikiran pada “18+ Jenis-Jenis Tanah di Indonesia Beserta Pengertiannya [Lengkap]”

  1. Saya sebagai seorang mahasiswa jurusan teknologi pertanian berTerima kasih Tuhan…
    Puji Tuhan karena Tuhan menciptakan tanah yang bermacam macam warna dan manfaat untuk mengelola oleh manusia

    Balas

Tinggalkan komentar