pengertian konflik

Pengertian Konflik | Definisi, Faktor Penyebab, Jenis-Jenis, Contoh

Pengertian konflik – Konflik adalah sebuah pertentangan atau perselisihan yang terjadi antar individu atau kelompok karena sebab-sebab tertentu. Konflik tentu mengarah pada hal negatif karena menyebabkan perselisihan atau permusuhan. Faktanya definisi konflik bisa diartikan lebih luas lagi, tergantung pendapat para ahli.

Secara umum, arti konflik merupakan proses sosial antara dua orang atau lebih dengan melakukan tindakan untuk berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara meningkirkan atau menghancurkan pihak lawan tersebut. Konflik terjadi karena beberapa faktor penyebab, seperti adanya perbedaan pendapat atau perbedaan kepentingan.

Konflik bisa terjadi pada berbagai bidang, seperti konflik sosial antar teman, konflik di keluarga, konflik di lingkup kelompok atau organisasi, konlfik antar ras atau suku hingga konflik antar negara secara internasional. Asalkan ada dua kubu yang berselisih, maka termasuk dalam contoh konflik.

(baca juga pengertian debat)

pengertian konflik

Pengertian Konflik

Di bawah ini akan dibahas apa saja pengertian konflik, baik artinya menurut KBBI, secara umum serta menurut pendapat para ahli.

Arti Konflik Menurut KBBI

Pengertian konflik menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Sedangkan pengertian konflik sosial adalah pertentangan antaranggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.

Sementara dalam bidang sastra, definisi konflik diartikan sebagai ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya).

Definisi Konflik Secara Umum

Pengertian konflik secara umum adalah proses sosial individu atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai ancaman dan/atau kekerasan.

Konflik berasal dari kata latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Pengertian Konflik Menurut Para Ahli

Berikut merupakan pembahasan mengenai definisi dan pengertian konflik menurut pendapat para ahli.

Menurut Lewis A. Coser

Pengertian konflik menurut Lewis A. Coser adalah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang bersifat langka dengan maksud menetralkan, mencederai, atau melenyapkan lawan.

Menurut Max Weber (1968)

Pengertian konflik menurut Max Weber merupakan suatu hubungan sosial yang dimaknai sebagai sebuah keinginan untuk memaksakan kehendaknya pada pihak lain.

Menurut Lacey (2003)

Pengertian konflik menurut Lacey adalah suatu pertarungan benturan, perdulatan, pertengkaran kepentingan-kepentingan, opini-opini atau tujuan-tujuan, pergulatan mental, penderitaan batin.

Menurut Pace & Faules (1994)

Pengertian konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami.

Menurut Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, konflik bisa terjadi dimana dalam rangka mencapai tujuannya, setiap individu atau kelompok akan menggunakan segala cara termasuk ancaman atau kekerasan sebagai bentuk pertentangan terhadap lawannya. Proses inilah yang disebut dengan konflik.

Menurut Gibson (1997)

Hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.

Menurut Gillin dan Gillin (1948)

Definisi konflik adalah proses sosial dimana individu atau kelompok mencapai tujuan mereka secara langsung menantang pihak lain dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan’ Dapat dikatakan bahwa konflik mengacu pada perjuangan di antara pihak yang bersaing, berusaha untuk mencapai tujuan, berusaha untuk menghilangkan lawan dengan membuat pihak lain tidak berdaya.

Menurut Mds (1999)

Arti konflik merupakan sebuah bentuk interaktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi. Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang berhubungan dengan stres.

Menurut Siti Norma

Definisi konflik merupakan suatu proses yang dilangsungkan tidak hanya sekedar untuk mempertahankan hidup dan eksistensi, tetapi juga bertujuan sampai ke taraf pembinasaan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang sebagai lawan atau saingan.

Menurut Zein (2001)

Menurut Zein, arti konflik adalah sebagai berikut:

  • Sebuah perdebatan atau pertandingan untuk memenangkan sesuatu.
  • Ketidaksetujuan terhadap sesuatu, argumentasi, pertengkaran atau perdebatan.
  • Perjuangan, peperangan atau konfrontasi.
  • Keadaan yang rusuh, ketidakstablian gejolak atau kekacauan.

Menurut Robert M.Z Lawang

Konflik diartikan sebagai perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan di mana tujuan mereka tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.

Menurut R.E. Park

Menurut R.E. Park, ia mengemukakan bahwa sebuah konflik bisa terjadi sebagai salah satu bentuk interaksi.

Menurut Kartono

Pengertian konflik merupakan suatu proses sosial yang sifatnya antagonistik dan terkadang tidak dapat diselaraskan sebab kedua belah pihak yang sedang berkonflik mempunyai tujuan, sikap, dan juga struktur nilai yang berbeda.

Menurut Robbin (1996)

Keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.

Menurut P.W. Cummings

Pengertian konflik menurut Cummings adalah suatu proses interaksi sosial di mana dua orang atau lebih, dua kelompok atau lebih, berbeda atau bertentangan dalam pendapatan maupun tujuan mereka.

Menurut Killman dan Thomas (1978)

Konflik adalah sebuah kondisi yang terjadi karena adanya rasa ketidakcocokan antar nilai ataupun tujuan-tujuan yang ingin diraih, baik itu dalam diri seorang individu maupun kelompok dalam hubungannya dengan pihak yang lain.

Menurut Simmel (1955)

Simmel mengemukakan jika setiap hubungan antara manusia berarti adalah sebuah sosiasi, maka konflik juga wajib dianggap sebagai sosiasi.

Menurut Nardjana (1994)

Pengertian konflik menurut Nardjanamerupakan suatu akibat situasi di mana kehendak atau keinginan yang berbeda atau berlawanan antara satu pihak dengan pihak lainnya, sehingga salah satu atau bahkan keduanya akan saling terganggu.

Menurut Alabaness

Pengertian konflik adalah keadaan masyarakat yang mengalami kerusakan keteraturan sosial yang dimulai dari individu atau kelompok yang tidak setuju dengan pendapat dan pihak lainnya sehingga mendorong terjadinya perubahan sikap, prilaku, dan tindakan atas dasar ketidaksetujuannya.

Menurut Collins

Definisi konflik menurut Collins adalah suatu proses sentral dalam kehidupan sosial sehingga konflik itu tidak bisa dibilang baik atau buruk.

Menurut Taman dan Burgess (1921) 

Konflik merupakan bentuk yang berbeda dari kompetisi atau persaingan.
Kompetisi atau persaingan adalah perjuangan antara individu atau kelompok individu yang dilakukan tanpa melalui kontak dan komunikasi. Di lain pihak konflik adalah sebuah perlombaan di mana terjadi kontak sebagai kondisi yang sangat diperlukan.

Menurut Devito (1995)

Menurut Devito, suatu interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda-beda.

Menurut Berstein (1965)

Arti konflik menurut Berstein adalah suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif saat melakukan interaksi dengan orang lain.

Menurut A.J. Dubrin

Konflik mengacu pada sebuah pertentangan antarindividu atau kelompok yang dapat meningkatkan ketegangan sebagai akibat saling menghalangi dalam pencapaian tujuan.

Menurut Ariyono Suyono

Pengertian konflik adalah proses atau keadaan dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing yang disebabkan adanya perbedaan pendapat nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.

Menurut Daniel Webster

Arti konflik didefinisikan sebagai persaingan atau pertentangan yang terjadi antara pihak-pihak yang merasa tidak cocok antara satu sama lain.

Menurut A.W. Hijau (1956)

Konflik didefinisikan sebagai upaya yang disengaja untuk melawan atau memaksa kehendak lain atau orang lain. Sebagai sebuah proses, konflik adalah kebalikan dari kerjasama di mana usaha sengaja dilakukan untuk menggagalkan kehendak orang lain.

Menurut De Moor

Menurut De Moor, suatu sistem dapat dikatakan terdapat konflik apabila para penghuni sistem membiarkan dirinya dibimbing oleh tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang bertentangan dan terjadi secara besar-besaran.

Menurut Minnery (1985)

Dalam lingkup organisasi, konflik merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.

Menurut Folger & Poole (1984)

Menurut Folger dan Poole, konflik dapat dirasakan, diketahui, dan diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi.

Menurut James W. Vander Zanden

Konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status, atau wilayah tempat pihak yang saling berhadapan bertujuan untuk menetralkan, merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.

Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977)

Arti konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.

Menurut Stoner

Dalam lingkup organisasi, konflik mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumber daya yang langka atau pertentang ataupun peselisihan atas tujuan, status, nilai, persepsi, ataupun kepribadian.

Menurut Pickering (2001)

Pengertian konflik menurut pendapat Pickering adalah suatu keadaan atau perilaku yang bertentangan.

Menurut Peter Harris dan Ben Relly (1998)

Menurut Harris dan Relly, sifat konflik yang tajam di dunia sudah berubah dalam satu dekade terakhir, baik itu dalam inti permasalahan ataupun dalam bentuk pengekspresiannya.

Menurut Wood, Walace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, dan Osborn (1998)

Konflik merupakan sebuah situasi dimana dua atau banyak orang saling tidak sependapat atau setuju kepda sebuah permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan organisasi dan atau dengan munculnya perasaan permusuhan satu dengan yang lainnya.

Menurut Robbins (1993)

Konflik dalam sebuah organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya pada satu pihak yang sadar serta memberikan respon kepada konflik tersebut.

Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia

Ensiklopedia Nasional Indonesia menguraikan bahwa konflik muncul karena adanya benturan antara dua unsur dalam masyarakat yang mengharuskan salah satunya berakhir.

Faktor Penyebab Konflik

Berikut merupakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik sosial secara umum.

  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian kemudian perasaan.
  • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
  • Perubahan-perubahan nilai yang ekspres dan mendadak dalam penduduk.
  • Kurangnya keharmonisan dalam hal interaksi sosial.

Jenis-Jenis Konflik

Konflik memiliki beberapa jenis, tergantung ruang lingkupnya. Berikut merupakan beberapa jenis dan contoh konflik secara umum.

  • Konflik individu, yakni konflik yang terjadi antara individu dengan individu atau dengan kelompok masyarakat.
  • Konflik rasial, yakni konflik yang terjadi antara dua ras atau lebih yang berbeda.
  • Konflik agama, yakni konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok yang memiliki agama dan keyakinan berbeda.
  • Konflik antar kelas sosial, yakni konflik antara kelas atau kelompok masyarakat yang berbeda.
  • Konflik politik, yakni konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan di dalam kehidupan politik.
  • Konflik sosial, yakni konflik yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat.
  • Konflik internasional, yakni  konflik yang terjadi antar negara-negara di dunia secara global.

Nah itulah referensi pengertian konflik menurut para ahli dan secara umum beserta definisi, faktor penyebab, dan jenis-jenisnya. Semoga bisa menjadi tambahan referensi dan wawasan sosial.

Tinggalkan komentar