nama-nama wali songo

Nama-Nama Wali Songo Beserta Sejarah, Silsilah, Kisah dan Fotonya

Nama-nama Wali Songo – Wali Songo atau Wali Sembilan merupakan istilah bagi 9 tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Nama-nama 9 Wali Songo adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati. Kali ini akan dibahas mengenai sejarah Wali Songo lengkap beserta biografi dan silsilahnya.

Walisongo memiliki peran penting sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14. Era Walisongo dimulai saat berakhirnya kerajaan Hindu-Budha untuk berganti pada kebudayaan Islam. Wali Songo tinggal di beberapa wilayah pentingi di pantai utara Pulau Jawa baik di Jawa Timur, Jawa Tengah atau Jawa Barat.

Sampai saat ini Wali Songo pun dikenang sebagai tokoh penting dan terkadang dikeramatkan pula. Makam Wali Songo pun masih banyak dikunjungi dan dijadikan wisata religi. Tiap tahun banyak yang melakukan ziarah wali songo dari berbagai penjuru Indonesia.

Nama-Nama Wali Songo

Sesuai namanya ada 9 tokoh yang termasuk dalam wali songo. Berikut ini merupakan urutan 9 nama-nama Wali Songo selengkapnya beserta nama asli Wali Songo yang ada di dalam kurung.

  1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
  2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
  3. Sunan Bonang (Raden Makhdum Ibrahim)
  4. Sunan Drajat (Raden Qasim)
  5. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)
  6. Sunan Giri (Raden Paku/Ainul Yaqin)
  7. Sunan Kalijaga (Raden Said)
  8. Sunan Muria (Raden Umar Said)
  9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)

Kisah-kisah Wali Songo pun banyak dipelajari sampai sekarang sebagai bagian dari persebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Banyak perdebatan terkait sejarah dan silsilah Wali Songo karena minimnya sumber informasi sejarah yang valid.

(baca juga sejarah Candi Borobudur)

Biografi dan Sejarah Wali Songo

Di bawah ini akan dibahas mengenai biografi Wali Songo secara singkat dan lengkap dari tiap nama-nama Wali Songo beserta sejarah, silsilah, dakwah dan makam Wali Songo selengkapnya.

Sunan Gresik

sejarah wali songo sunan gresik

Sunan Gresik merupakan salah satu nama-nama Wali Songo. Nama asli Sunan Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim. Sunan Gresik dianggap sebagai yang pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Sejarah Sunan Gresik menimbulkan pertanyaan, namun diperkirakan beliau adalah keturunan dari wilayah Arab Maghrib di Afrika Utara. Diperkirakan juga bahwa Sunan Maulanan Malik Ibrahim lahir di Samarkand, Asia Tengah pada awal abad 14. Namun ada juga versi yang menyebutnya berasal dari Persia.

Silsilah Sunan Maulana Malik Ibrahim dianggap sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Di antara anggota Wali Songo lain, bisa dikatakan bahwa Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah yang paling senior.

Dakwah Sunan Gresik dilakukan pada akhir masa kerajaan Majapahit. Pertama kali beliau mendirikan masjid di desa Pasucinan, Manyar dekat kota Gresik. Beliau berdakwah dengan mendekati masyarakat dengan ramah tamah dan mengajarkan bercock tanam hingga membuat rakyat tertarik akan agama Islam.

Setelahnya, Sunan Gresik juga banyak mendirikan pondok pesantren. Usai selesai berdakwah, Sunan Maulana Malik Ibrahim wafat pada tahun 1419 di Leran, Manyar dekat kota Gresik. Kini makam Sunan Gresik terdapat di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur.

Sunan Ampel

kisah wali songo sunan ampel

Sunan Ampel adalah salah satu nama Wali Songo. Nama asli Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Beliau adalah anak dari Sunan Gresik dan Dewi Condro Wulan. Sunan Ampel berdakwah Islam di daerah Surabaya.

Beliau diperkirakan merupakan keturunan ke-19 dari Nabi Muhammad SAW. Sunan Ampel lahir di Champa pada tahun 1401. Daerah Champa diperkirakan merupakan wilayah di Kamboja, namun ada juga pendapat lain yang menyebut Champa ada di Aceh.

Sunan Ampel berdakwah dengan metode yang unik. Salah satu ajarannya yang terkenal adalah Moh Limo, yakni Moh Main (tidak main judi), Moh Ngombe (tidak minum minuman keras), Moh Maling (tidak mencuri), Moh Madat (tidak mengkonsumsi narkoba) dan Moh Madon (tidak berzina).

Beliau sempat mendirikan Masjid Agung Demak. Setelahnya, Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 di kota Demak. Ia kemudian dimakamkan di sebelah Masjid Ampel di kota Surabaya.

Sunan Bonang

sejarah wali songo sunan bonang

Sunan Bonang adalah salah satu Wali Songo. Nama asli Sunan Bonang adalah Maulana Makhdum Ibrahim. Beliau adalah putra dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Sunan Bonang merupakan keturunan ke-23 Nabi Muhammad SAW.

Sunan Bonang sempat mempelajari agama hingga ke Malaka di daerah Pasai. Ia menimbu ilmu dari Sunan Giri dan mempelajari metode dakwah yang menarik. Beliau kemudian pulang ke Tuban dan memutuskan untuk berdakwah di sana.

Metode dakwah Sunan Bonang banyak menggunakan seni dan musik. Ia diklaim sebagai pemrakarsa tembang Wijil dan Tombo Ati yang menarik masyarakat terhadap agama Islam. Kesenian lain yang ia pelajari adalah gamelan, rebab dan bonang, sesuai dengan namanya.

Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525. Beliau kemudian dimakamkan di daerah Tuban, provinsi Jawa Timur.

Sunan Drajat

silsilah wali songo sunan drajat

Nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Drajat. Nama asli Sunan Drajat adalah Raden Qasim dan sempat mendapat gelar Raden Syarifudin. Ia adalah putra dari Sunan Ampel serta saudara dari Sunan Bonang serta menjadi keturunan ke-23 Rasulullah SAW.

Sunan Drajat sempat mencari ilmu agama pada Sunan Muria. Setelahnya barulah beliau kembali ke daerah Gresik di desa Jelog, pesisir Banjarwati, Lamongan. Ia kemudian mendirikan pesantren di desa Drajat, kecamatan Paciran, Lamongan.

Sunan Drajat dikenal karena kegiatan sosialnya dan mempelopori penyantunan pada anak yatim dan orang sakit. Dakwahnya menekankan perilaku dermawan, kerja keras dan amalan Islam lainnya. Beliau juga mendakwahkan ajaran agama melalui suluk.

Sunan Drajat kemudian diperkirakan wafat pada tahun 1522. Beliau dimakamkan di desa Drajat, kecamatan Paciran, Lamongan dengan pesantren yang didirikannya.

Sunan Kudus

biografi wali songo sunan kudus

Nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Kudus. Nama asli Sunan Kudus adalah Ja’far Shadiq. Beliau adalah cucu Sunan Ampel dan putra dari Sunan Ngundung bersama Syarifah Ruhil. Sunan Kudus merupakan keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad SAW.

Beliau lahir pada 9 September 1400. Sunan Kudus giat dalam mempelajari ilmu agama, bahkan pernah belajar sampai ke kota Al-Quds, Yerusalam, Palestina. Setelahnya Sunan Kudus kembali ke Indonesia dan mendirikan pesantren di desa Loram, Kudus, Jawa Tengah.

Sunan Kudus menjadi ulama besar di daerah Kudus. Ia diberi gelar Wali Al-Ilmi atau orang yang berilmu luas oleh wali-wali lain. Sunan Kudus memiliki peran besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak. Beliau banyak berdakwah di semua kalangan dari masyarakat biasa sampai ke kalangan pejabat dan penguasa.

Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 5 Mei 1550. Beliau dimakamkan di kota Kudus, Jawa Tengah sesuai tempat dakwahnya.

Sunan Giri

kisah wali songo sunan giri

Sunan Giri menjadi salah satu nama-nama Walisongo. Nama asli Sunan Giri adalah Raden Paku atau Muhammad Ainul Yaqin. Beliau adalah putra Maulana Ishaq, ulama dari Pasai, Malaka. Sunan Giri merupakan keturunan ke-23 Nabi Muhammad SAW.

Sunan Giri lahir pada tahun 1442. Ia merupakan murid Sunan Ampel dan saudara seperguruan Sunan Bonang. Beliau sempat berguru pada ayahnya juga di Pasai, Malaka dan setelah ayahnya wafat, Sunan Giri menggantikan ayahnya mengajar.

Ia mendirikan pemerintahan mandiri Giri Kedaton di Gresik. Nantinya tempat itu menjadi pusat dakwah Islam di Jawa yang memiliki pengaruh sampai wilayah Indonesia bagian timur.

Sunan Giri diperkirakan wafat pada tahun 1506. Beliau dimakamkan di Desa Giri, Keboman, Gresik sesuai dengan tempat dakwahnya.

Sunan Kalijaga

nama-nama wali songo sunan kalijaga

Sunan Kalijaga menjadi salah satu nama Walisongo yang cukup terkenal. Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Beliau adalah anak Tumenggung Wilatikta atau Radeh Sahur yang merupakan adipati Tuban yang sempat memimpin pemberontakan Ronggolawe di zaman Majapahit.

Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1455. Ia merupakan murid dari Sunan Bonang. Sunan Bonang mengajarkan pendidikan dan ilmu-ilmu agama pada Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga merupakan orang pribumi asli sehingga lebih efisien dalam berdakwan ke masyarakat. Dakwah Sunan Kalijaga kerap dikombinasikan dengan kesenian wayang dan gamelan agar mudah diterima masyarakat. Ia menyelipkan budaya Jawa pada dakwah Islamnya.

Sunan Kalijagar diperkirakan wafat pada tahun 1586. Artinya beliau diperkirakan hidup selama 131 tahun. Makam Sunan Kalijaga ada di desa Kadilangu, kota Demak, provinsi Jawa Tengah.

Sunan Muria

nama-nama wali songo sunan muria

Sunan Muria termasuk salah satu dari nama 9 Wali Songo. Nama asli Sunan Muria adalah Raden Umar Said. Beliau merupakan anak dari Sunan Kalijaga dan istrinya Dewi Sarah.

Sunan Muria berdakwah menggunakan metode ayahnya, yaitu menggabungkan unsur kebudayaan Jawa dengan ajaran Islam. Hal ini agar dakwahnya lebih mudah diterima oleh masyarakat sekitar. Selain mengajarkan ilmu agama, Sunan Muria juga mengajarkan keterampilan lain seperti bercocok tanam dan ramah tamah.

Beliau memilih tempat dakwah yang agak terpencil yakni di gunung Muria di daerah Muria, Jawa Tengah. Jalur dakwah Sunan Muria pun menyebar di wilayah sekitarnya seperti Jepara, Kudus dan Pati yang rata-rata berupa wilayah pedesaan atau pesisir.

Sunan Muria diperkirakan wafat pada tahun 1551. Makam Sunan Muria terletak di daerah Muria, Jawa Tengah selaku pusat tempatnya berdakwah.

Sunan Gunung Jati

makam wali songo sunan gunung jati

Urutan nama-nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Gunung Jati. Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah. Beliau adalah anak dari Syarif Abdullah Umdatuddin dan keturunan dari bangsawan Timur Tengah. Beliau hijrah ke tanah Jawa karena teinspirasi perjalanan dakwah Sunan Gresik.

Sunan Gunung Jati lahir tahun 1448. Ia memilih kota Cirebon sebagai pusat dakwahnya yang kemudian menjadi Kesultanana Cirebon. Di sana Sunan Gunung Jati mendirikan pondok pesantren untuk mengajarkan ajaran Islam pada masyarakat sekitar dengan penyampaian yang lugas khas Timur Tengah.

Agar lebih mudah dipahami, Sunan Gunung Jati juga menggabungkan budaya Jawa pula. Beliau juga sempat dianugerahi gelar Raja Cirebon ke-2 dengan gelar Maulana Jati.

Sunan Gunung Jati kemudian wafat pada tahun 1568. Beliau diperkirakan wafat pada usia 120 tahun. Makam Sunan Gunung Jati terletak di Gunung Jati, Cirebon.

(keterangan : terdapat banyak perdebatan dan perbedaan sumber sejarah mengenai kisah Wali Songo, sehingga tidak ada bukti yang benar-benar valid)

Nah itulah sejarah wali songo terdiri dari nama-nama wali songo beserta biografi, silsilah, foto/gambar dan riwayat hidupnya dari lahir sampai meninggal. Sekian penjelasan biografi dan cerita Wali Songo kali ini, semoga bisa menjadi referensi dan menambah wawasan.

47 pemikiran pada “Nama-Nama Wali Songo Beserta Sejarah, Silsilah, Kisah dan Fotonya”

  1. Cerita Walisanga demikian terkenal di tanah Jawa. Namun ada sebuah perkara penting untuk kita telaah, ternyata kisah-kisah wali sanga tidak memiliki kejelasan dan bukti ilmiyah yang bisa diterima.

    Tidak ada sanad berita yang bisa dipertanggungjawabkan kecuali hanya “konon”,”katanya” dan “ceritanya”.

    Tulisan ini tidak lain kecuali untuk mengajak kita merenung dan berbagi faedah dengan keikhlasan, ketenangan dan mengharapkan pahala Allah. Sungguh seorang muslim mencintai kebaikan untuk saudaranya sebagaimana dia suka kebaikan itu untuk dirinya.

    Dalam kisah sunan Kalijogo misalnya, konon R.M. Said (nama asli sunan kalijogo) diperintah gurunya (sunan Bonang) untuk bertapa di pinggir kali menunggu tongkat sang guru, dengan pesan jangan sekali kali meninggalkannya. Terenyata waktu penantian sangat lama hingga tubuhnya berlumut, terkenallah kemudian dengan julukan Sunan Kalijogo.

    Kisah ini sangat mengherankan. Bukankah Islam tidak mengajarkan umatnya untuk menyusahkan diri ?. Islam juga tidak mengajarkan umatnya untuk meninggalkan shalat berjamaah lima waktu, atau meninggalkan shalat jumat. Jika sang guru berpegang dengan syareat islam kenapa tidak berwasiat untuk memenuhi panggilan adzan dan menunaikan shalat lima waktu.

    Kisah ini diantara kisah walisongo yang ternyata tidak ada satu sandaran berita pun yang bisa dipegangi kebenarannya.

    Saudaraku yang aku cintai fillah, Allah subhanahu wata’la memerintahkan agar kita memiliki sikap tatsabbut “teliti” dalam menerima berita, terlebih berita yang kemudian dijadikan sandaran untuk berkeyakinan. Dalam surat Al-Hujurat Allah berfirman:

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

    Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Al-Hujurat: 6

    Berdasarkan ayat ini, para ulama Islam dari kalangan shahabat, tabi’in, at-baut tabi’in termasuk ulama sesudahnya para ulama ahli hadits semisal Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Al Bukhari, Imam Muslim dan seterusnya, mereka sangat konsisten untuk meneliti berita-berita yang sampai kepada mereka terlebih beeita yang disandarkan kepada Rasulullah shallallohu’alaihi wasallam.

    Dengan cara meneliti orang-orang yang menukilkan berita itulah kemudian diketahui benar tidaknya sebuah berita dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, atau berita lainnya.

    Dengan meneliti para pembawa berita, tersaringlah antara hadits yang shahih dengan hadits yang lemah atau palsu.

    Para ulama ketika mendengar nukilan berita dari Rasulullah, atau shahabat atau tabi’in segera mereka meneliti sumber penukilan berita. Apabila dalam sanad (rangkaian perawi) ada yang terputus, atau ada seorang yang lemah hafalannya, atau seorang yang tertuduh pendusta atau seorang pendusta, maka berita tersebut ditolak dan dinyatakan sebagaibberita Dhaif (lemah) atau maudhu’ (palsu).

    Allahuakbar !! Allah jaga agama ini, dengan dinukilkannya berita melalui orang-orang yang adil lagi terpercaya. Demikianlah seharusnya seorang bersikap terhadap berita.

    Kembali kepada kisah-kisah walisongo, ada beberapa hal yang perlu dicermati sebagai bukti tidak benarnya banyak kisah kisah wali songo:

    1- Cerita-cerita wali sarat dengan perkara-perkara mistik, tidak masuk akal serta menyelisihi syareat Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam.

    2- Berita berita walisongo sama sekali tidak bersanad. Adakah diantara mereka yang menghikayatkan kisah walisanga mampu menyebutkan sanad (sumber berita) yang terpercaya untuk kita cek kebenaran beritanya ???

    Ternyata berita-berita itu tidak memiliki sumber berita yang jelas. Kalau demikian lalu apa bedanya berita walisongo dengan hadits hadits yang dihukumi palsu oleh Imam Syafii, Imam Ahmad dan lainnya?

    Sangat menyedihkan seandainya kisah-kisah wali dibaca dan diyakini ?

    Diantata kisah yang aneh tentang sunan kalijogo, dikisahkan bahwa sunan kalijogo menghidupkan anak yang sudah mati.

    Sekali lagi mohon untuk dijawab, adakah sandaran berita bagi dongeng Sunan Kalijaga menghidupkan anak kecil ?

    3- Disamping tidak memiliki sandaran berita, ada sisi lain yang menunjukkan ketidak ilmiyahan berita walisanga. Kisah walisanga ternyata memiliki beberapa versi dan penafsiran. Berita yang disebarluaskan tidak jelas seperti ini adalah salah satu ciri-ciri berita dha’if (lemah), atau palsu (dusta).

    Sebagai penutup, sekali lagi: Adakah diantara pembaca atau penulis artikel wali Sanga mendatangkan bukti-bukti otentik yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiyah dihadapan manusia sebelum nanti dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh ?

    Atau kisah-kisah yang penuh misteri dan mistik itu dibiarkan tersebar dan menjadi keyakinan dan tuntunan? siapkah kita menanggung dosa atas penyimpangan keyakinan dengan sebab meyakini dan menyebarkan kisah-kisah tersebut ?? Allohulmusta’an.

    Balas
    • MbakFanny sepertinya bukan orang Indonesia, dia lebih mempercayai propaganda dari luar Indonesia… Bertanyalah sama ahlinya Mbak… Bukan sama orang yg ingin memecah belah Indonesia…

      Balas
      • Saya orang jawa, namun saya obyektif dalam menerima berita. Belajarlah menerima perbedaan dan carilah jawaban dari perbedaan itu… ibu fani di atas tidak menyàlahkan berita tapi mendorong agar kita bisa mencari banyak referensi karena banyak hal yg tidak bisa di pertanggubg jawabkan.

        Balas
    • Sumber tertulis tentang Walisongo Sunting

      Terdapat beberapa sumber tertulis masyarakat Jawa tentang Walisongo, antara lain Serat Walisanga karya Ranggawarsita pada abad ke-19, Kitab Walisongo karya Sunan Dalem (Sunan Giri II) yang merupakan anak dari Sunan Giri, dan juga diceritakan cukup banyak dalam Babad Tanah Jawi.
      Mantan Mufti Johor Sayyid `Alwî b. Tâhir b. `Abdallâh al-Haddâd (meninggal tahun 1962) juga meninggalkan tulisan yang berjudul Sejarah perkembangan Islam di Timur Jauh (Jakarta: Al-Maktab ad-Daimi, 1957). Ia menukil keterangan di antaranya dari Haji `Ali bin Khairuddin, dalam karyanya Ketrangan kedatangan bungsu (sic!) Arab ke tanah Jawi sangking Hadramaut.
      Dalam penulisan sejarah para keturunan Bani Alawi seperti al-Jawahir al-Saniyyah oleh Sayyid Ali bin Abu Bakar Sakran, ‘Umdat al-Talib oleh al-Dawudi, dan Syams al-Zahirah oleh Sayyid Abdul Rahman Al-Masyhur; juga terdapat pembahasan mengenai leluhur Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Bonang dan Sunan Gresik.
      Banyak pihak yang mengaku aku sebagai penyebar Islam di Jawa. Islam masuk di Jawa pada Abad ke 15 dan orang Yaman masuk ke Jawa abad ke 18. Penyebaran Islam di Jawa melalui budaya Jawa yaitu Wayang yang dibawakan Dalang. Secara Budaya, tidak ada orang Yaman yang menguasai perdalangan. Karena Orang Yaman dikenal ekslusif terhadap kebudayaannya. Hanya orang Asli Jawa yang bisa mengarang Tembang Jawa dengan Irama Pelog dan Slendro. Pengaruh Yaman muncul bila lagu2 itu menggunakan notasi Arab Diatonik yg berbeda dengan Notasi Jawa yang Pentatonik. Ini membuktikan, Syiar Islam di Jawa dan Sunda dilakukan oleh Bumi Putra, bukan oleh pendatang.

      Balas
      • Dr komentar mba fany sejauh ini bner-bner fokus dng keberadaan walisongo dan bukti otentiknya, dlm catatan sejarah buku-buku yg sdh beredar bnyak. Di dlm buku tersebut tertulis asal-asul para Wali Songo, Nah… kl saran dri saya kl anda merasa orang terpelajar datangi tuh kesana cari keterangan orang sekitar sana, ini jaman medsos kl cm duduk searching doank tdak akan terbuka fikiran mba fany, sekiranya sperti itu kl saran dari sya orang Semarang Asli yg meyakini cerita leluhur Wali Songo itu benar-benar ada

        Balas
      • Mba kalo brita wali songo bohong indonesin sampe skarg gak bakalan mayoritas islam karna merwkalah islam dikenal di indonesia..

        Balas
    • To Fany..
      Saya sangat tdk sejalan dgn pendapat anda yg hanya melihat satu bidang yg buruk tp sisi baik dr perjuangan para wali tdk kau sentuh SM Skali…sebagai menusa..Susilah kiranya melihat setitik yg baik tdk yg buruk melulu..di bumi Pertiwi ini memang kisah wali songo sangat minim yg acara gamblang dan jelas tp stidaknya kita bangun pondasi agama yg baik baik saja Mnet. Hal buruk biar menjadi tanggungan yg berkisah jika anda muslimah atau muslim.di bumi Indonesia ini mungkin anda jg tdkbakan percaya ada manusia atau orang yg hidup SDH Beratus tahun lamanya .smua kalau bicara gak mungkin pasti tdkbada yg percaya ada manusia hidup sejak jaman para sebelum Walisongo..bila anda ingin belajar sejarah kisah bangsa Indonesia dr jaman raja raja sampai skrng silakan ke Karawang daerah batu jaya..anda akan dapat pengetahuan yg komplit..dan jgn lah jadi orang yg selalu berpandangan negatif .belajarlah ambil hikmahnya tp tdk merendahkan sebuah kisah dahulu kala…

      Balas
      • fany fany sudahlah memang lu yg paling bener…belajar dan selidiki lagi lebih dalam..kami bangga sebagai orang indonesia dengan sejarah wali songo…

        Balas
    • Belajar lagi fany tentang karamah dan tasawuf. Saya akan mencoba menyanggah beberapa pernyataan anda. Pertama soal kisah wali songo yang tidak memiliki kejelasan dan bukti ilmiah yang jelas. Saya akan bertanya pada anda, apakah anda tau Mukjizat, nabi Isa mungkin yang membelah laut merah, atau nabi Musa yang tongkatnya berubah menjadi ular, bahkan nabi Muhammad yang dapat membelah bulan. Apakah mukjizat perlu kejelasan dan bisa dibuktikan secara ilmiah. Jawabannya jelas tidak bisa, karena mukjizat berasal dari Allah yang berarti hal2 yang diluar nalar pun bisa terjadi dengan kehendaknya. Begitu juga wali, mereka punya karamah masing-masing yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Anda pernah mendengar ada wali yang sholat di atas laut, atau ada wali yang bisa merubah apapun menjadi emas? Semua itu adalah karomah yang diberikan Allah kepada orang yang dikehendakinya. Jelas karomah itu sulit dinalar dan dibuktikan secara ilmiah, karena ada campur tangan Allah dalam setiap karamah. Kedua soal kisah sunan Kalijaga yang menjaga tongkat sunan bonang. Kita tidak tau apakah pada saat itu sunan kalijaga sudah masuk islam atau belum. Jika belum, maka sunan kalijaga bertapa dalam waktu yang lama hanya untuk membuktikan kepada gurunya bahwa dia bersungguh-sungguh ingin menjadi muridnya. Jika sudah, bisa jadi dia sholat dengan cara yang berbeda. wallahu a’lam bi showab. Poin yang digaris bawahi dalam kisah ini adalah bagaimana seorang murid menjaga amanah dari gurunya. Ketiga tentang kisah wali songo yang tidak memiliki sumber yang jelas. Jika melihat kondisi masyarakat pada saat itu yang benar2 0% pengetahuannya tentang islam, sudah bisa dinalar bahwa masyarakat pada saat itu lebih fokus untuk mempelajari tauhid daripada meriwayatkan sebuah kisah walisongo. Jika masyarakat pada saat itu ada yang meriwayatkan kisah wali songo, anda juga pasti akan menghakiminya dengan alasan latar belakang orang itu yang tidak jelas siapa dia, bagaimana ilmunya, dll. Berbeda dengan masa sahabat, dengan kemajuan peradaban arab saat itu, ditambah masyarakat islam yang sangat luas, tidak sulit bagi mereka untuk meriwayatkan sesuatu. Masyarakat juga dengan mudah menilai perawinya, apakah dia adil, dabit, apakah kisahnya dhaif, dll karena ilmu yg sudah mereka kuasai. Bandingkan dengan masyarakat jawa, yang benar-benar baru mengenal islam, saya rasa mereka tidak mempunyai pemikiran sampai sejauh itu. wallahu a’lam bi showab. Mungkin itu saja, jika ada kebenaran dalam pendapat saya ini semua hanya berasal dari Allah, jika ada kesalahan itu murni berasal dari saya.

      Balas
    • Bagus mba fany..penjelasan nya sangat logis…

      Tapi sebagai orang indonesia yg hidup di tanah jawa saya sangat percaya atas cerita walisongo karena itu cerita turun temurun dari kakek .buyut dan orang tua jaman dulu..
      Toh ceritanya tidak ada unsur untuk musyrik atau menyekutukan tuhan ?atau membuat iman kita menjadi lemah ?nggak kan ?
      Malah semakin menginspirasi kita untuk selau meningkat kan keimanan tergadan Allah dan Rosul kita…
      Tidak usah cerita walisongo mba..terkadang di kehidupan kita…kita di tuntut untuk meng imani dulu ….karena ada banyak hal yg tidak bisa di buktikan

      Kalo sedikit sedikit minta bukti…waah hidup nggak bahagia mba…yg ada malah kita bisa saling mengkafir” kan sesama umat muslim..dan terjadi perpecahan

      Balas
    • Sy mau bertanya kpd anda… Klo memang wali songo itu hanya sebuah kisah atau dongeng. Bisakah anda beri pencerahan siapa sebenarnya ulama, syeikh atau tokoh penyebar Islam di tanah jawa waktu itu? Bukankah rakyat Indonesia kala itu masih beragama hindu dan budha… Coba jelaskan.

      Balas
  2. Mbak fany, Sunan Kalijaga itu disuruh bertapa sebelum Sunan Kalijaga masuk Islam. Itu sebagai syarat untuk menunjukkan bahwa Sunan Kalijaga bersungguh sungguh ingin menjadi murid Sunan Bonang. Mbak fany belajar lagi yg banyak ya. saya yg minim ilmu saja tau dan sebenernya bisa dilogika tentang pernyataan mbak fany tersebut. Mohon maaf dan terimakasih..

    Balas
    • To HARIS
      Apakah anda sudah menonton flim sunan kalijaga yg di perankan oleh dedi mizwar,. Di situ cerita nya daei kecil sunan kalijaga sudah islam memiliki guru atau ki’ayi kerajaan..

      Flim itu gak mungkin di buat kalau asal2an,. Sutradara nya pasti sudah mencari tau cerita kebenaran nya..

      Balas
  3. Maaf min ada beberapa koreksi cerita yang kurang tepat… Sunan drajat tidak berguru pada sunan muria yaa… Sunan drajat lebih senior daripada sunan muria

    Balas
  4. Sdr Fany, cerita para ulama atau Tarekh, pasti ada dasarnya yang lebih kuat. Anda perlu mencari tahu dari ahli agama yang banyak berguru dari para ulama yang sholeh dan kredibel yang selama hidupnya diabdikan untuk menperkaya ilmu agama dan diajarkan kepada umat, agar ajaran Islam tetap lurus demi tegaknya agama Islam

    Balas
  5. Mbak Fany, ini pertanyaannya saya yang mendasar, apakah ketika calon sunan kalijaga atau Raden Said bertapa beliau sudah masuk Islam apa belum?
    Latar belakang beliau seperti apa ya mbak, mohon dikasih pencerahan ilmu sejarahnya.
    Terimakasih.

    Balas
    • To Panca
      Apakah anda sudah menonton flim sunan kalijaga yg di perankan oleh dedi mizwar,. Di situ cerita nya dari kecil sunan kalijaga sudah islam memiliki guru atau ki’ayi kerajaan..

      Flim itu gak mungkin di buat kalau asal2an,. Sutradara nya pasti sudah mencari tau cerita kebenaran nya..

      Balas
  6. assalamualaikum. maka dari itu makanya dalam islam harus dgn wabtagu ilaihi wasiillah.itu merupakan jalur emas yg tdk akan terputus.dan merupakan yg d amanahi betul2 tentang perkara yg d risalahkan oleh rosululloh saw.siapa yg d amanahi itulah orang yg dri keturunan ilmu dri rosululloh secara keseluruhan.bukan hanya dari keturunan secara syariatny aj.klo hanya keturunan dri syariatny sja tdk sepenuhny menjadi patokan bahwa itu dri rosululloh saw.orang mna2 jg klo d kehendaki di amanahi risalah dri rosululloh( keturunan ilmu) itu pasti wasilahny.sbgai contoh para shohabat itu jg bukan notabene keturunan syariatny dri rosululloh, tpi jelas2 yg berwasilah tentuny.silakan di tafakuri

    Balas
  7. #masukan saja,tolong d cek kelahiran kakek sama cucu ko beda 1 tahun,mohon dikoreksi jjka salah…harap d perhatikan tahun kelahiran dan wafat masing2 wali yang mulia agar tidak mnjadi fitnah,dan kalau berkenan tahun belajar dan berkumpul nya

    Balas
  8. Sunan Ampel keturunan Nabi Muhammad SAW ke-19, Sunan Bonang dan Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, tetapi kenapa keduanya disebutkan sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW ke-23, bukankah seharusnya sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW ke-20? Mohon pencerahannya terima kasih.

    Balas
    • Benar kang mas… Apa dia tau asal usul islam di indonesia bisa menyebar. Dari siapa lantaran siapa pusatya di mana bisa islam di indonesia menyebar. Kan gitu seharusnya.. Masak kisah wali songo… Gak di percaya. Kok terlalau pagi banget mbak fany ngomong gitu wkwk

      Balas
  9. Goblokmen yo, itu adalah filosofi yang di buat oleh ahli filsafat. Emang ada saksi hidup kisah itu, embah/buyut kalian aja belum di gambar.
    Cintihnya; tongkat adalah alat batu/pelengkap berjalan bagi yang kurang mampu berjalan dgn 2 kaki, kok di tunggu? Dan contoh yang lain²nya.

    Balas
  10. Minta lah petunjuk hanya kepada Allah SWT, semoga cerita ini menjadi pembelajaran untuk kita semua, amiin yaa robbal a’lamin.

    Balas
  11. Jika fany meragukan kisah Walisongo. Kenapa tidak sekalian meragukan cerita islam, misalkan cerita 25 nabi. Bukankah jika membahas mengenai berita yg valid, semuanya juga bisa dianggap dengan mengada-ada, kita memang tidak tau seperti apa di zaman dahulu.
    Mengenai berita yang dapat dipercaya, memangnya benar2 ada, lalu fany pernah berpikir ngk, bagaimana kalau si pembawa berita itu berdusta? Udah mikir sampai situ belum?

    Jgn terlalu berfilsafat fany, jika terlalu banyak mencari bukti yang benar2 harus sepihak dengan pemikiranmu, maka kita juga akan meragukan al-qur’an. Karena bisa saja ada orang sebelum kakek buyut yg mengganti isinya bukan?

    Ini bukan tentang berita yg valid, ini tentang keimanan, ini tentang kepercayaan, ini tentang hikmah, ini tentang Allah yang maha kuasa.

    Namu pendapat pribadi. Saya percaya dengan kisah para Walisongo. Itu adalah cerita yang disusun oleh orang2 terdahulu kita, dan saya sangat menghormati pada yg membuat kisah mereka yang sangat sulit.

    Mungkin banyak sumber yang menceritakan mereka, dan didalam ceritanya berbeda2, namun tidak kah menyadari meskipun berbeda2 sumber tapi memiliki satu keterekaitan.

    Balas
  12. Iyaa setuju sekali dengan jawaban anda.kl filsafat yg terlalu dikedepankan bs jd bukan cm Al Qur’an & para nabi yg ga dipercaya bs jadi ALLAH SWT jg kita ga percaya nauzubillahi min dzalik
    Syp blg gda nilai islaminya menjaga tongkat sampai berlumuttan..justru itu ada loch…ada ilmu adab ma gurunya(jgn ngelawan perintah guru),kesabaran,amanah,dsb
    Dan kl soal sholat sy ga bs jelaskan lebih jauh Krn keterbatasan ilmu sy,yg jelas sholat ga sertaMerta kita harus lakukan gerakan/lakukan ditempat ibadah tp ad pengecualian khusus untuk ilmu agamanya yg sudah tinggi(sekelas org alim,kiai,wali bahkan nabi)/jasmani yg sudah tidak mumpuni(contohnya seperti org sakit yg ga bs bergerak sama sekali Krn sholat 5waktu hukumny wajib yaa tetep harus sholat dibolehkan dengan cara membaca bacaan & membayangkan gerakan sholat dlm hati)
    Mgkn kl contoh cara sholat org yg ilmu agamanya sudah tinggi anda cari tau LG kepada yg bener” ahli yaa mba fany .semoga anda cepat dpt menemukan jawabannya… Aamiiinnn

    Balas
  13. Kalo cuma baca buku itu2 aja ya pasti bakal banyak menyalahkan… Pelajari dulu 12 fan… Baru bisa mengetahui apa itu mu’jizat, irhas, karomah, ma’unah dan ihanah..
    Siapa itu nabi, wali dan mu’min sholih..
    Apa itu wali majdub, abdal, rojabi dll…. Kalo ngga banyak baca dan belajar.. ya pasti ga percaya…

    Balas
  14. Fani sok tau kayak dia tau” aja sejarah di tanah jawa lo udah sakti apa kok angger bilang tidak nyata tidak nyata tidak masuk akal , yg gak masuk akal itu kamu fani bukan dari asli tanah jawa ya gitu jadinya dan gak tau sejarahnya tanah jawa yg dia tau imam” dan apa itu namanya tanya aja yg udah lama tinggal di tanah jawa kalo wali songo benar” ada yg menyebarkan agama isla lewat budi daya adat tanah jawa jadi kamu bukan orng jawa jangan mengritik kami atau kamu akan menyesal nantinya kalo komen yg biasa aja jngan mojok”an wali songo

    Balas
  15. Terima kasih yang memposting biografi para walisongo untuk penambah pengetahuan dan wawasan kebangsaan khususnya penyebaran agama islam ditanah jawa.
    Semoga penulis diberikan segala kesempurnaan Nikmat Allah SWT untuk semangat membagikan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat lainnya.
    Untuk para pembaca semoga senantiasa diberikan kesempurnaan Nikmat Allah SWT serta mendapatkan kehidupan yang penuh keberkahan dan keridhoan Allah SWT.
    Kami hanya berpesan mari sesama muslim kita mengamalkan ilmu ihklas untuk menerima perbedaan dan kekurangan yang dimiliki, jika ada yang perlu dipertanyakan tentang ilmu ajaran agama silahkan langsung kepada guru agama kita mengaji yang kita yakini beliau tentang asal usul silsilah keturunan serta tempat mendapatkan ilmu agamanya.
    Jika ingin bertanya tentang ilmu kebudayaan kita dapat mendatangi ahli sejarah / budaya yang memiliki kapasitas ilmu serta pengalaman terkait hal tersebut.
    Sehingga pada intinya umat islam bersatu dalam saling mengasihi dan menyanyangi serta memperkuat rasa persatuan kesatuan umat islam pada umumnya serta di Indonesia pada khususnya.
    Demikian disampaikan, kurang lebihnya mohon maaf dan terima kasih.

    Balas

Tinggalkan komentar