Pengertian urbanisasi – Urbanisasi adalah perpindahan orang atau penduduk dari desa ke kota. Fenomena ini mungkin sudah sering kita kenal sejak dulu, dimana orang-orang desa berbondong-bondong pindah ke kota untuk mencari pekerjaan yang lebih layak dan menetap di daerah perkotaan. Tentu ada faktor dan dampak yang ditimbulkan dari proses urbanisasi ini.
Pengertian urbanisasi secara umum adalah perpindahan penduduk yang asalnya dari daerah perdesaan menuju ke wilayah perkotaan atau kota besar dengan tujuan menetap dalam kurun waktu tertentu. Salah satu tujuan urbanisasi adalah untuk memperoleh kesejahteraan hidup yang layak.
Urbanisasi bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, yang paling utama adalah untuk mencari penghidupan yang lebih layak di kota. Hal ini karena di kota lebih banyak tersedia lapangan kerja dan upahnya juga lebih besar dibanding pekerjaan di desa yang hanya bergantung pada sektor agraris.
Tentunya urbanisasi juga memiliki sejumlah dampak yang ditimbulkan, baik dampak positif maupun dampak negatif. Keuntungan urbanisasi dapat membuat masyarakat desa lebih sejahtera, namun di sisi lain penduduk di perkotaan juga kian padat hingga bisa meningkatkan angka kemacetan, pengangguran, dan bahkan kriminalitas.
(baca juga faktor mobilitas sosial)
Pengertian Urbanisasi
Nah di bawah ini akan diulas apa saja pengertian dan definisi urbanisasi menurut KBBI dan menurut pendapat para ahli.
Menurut KBBI
Pengertian urbanisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa (kota kecil, daerah) ke kota besar (pusat pemerintahan).
Urbanisasi juga dapat diartikan sebagai perubahan sifat suatu tempat dari suasana (cara hidup dan sebagainya) desa ke suasana kota.
Menurut Shogo Kayono (2002)
Pengertian urbanisasi adalah perpindahan dan pemusatan penduduk secara nyata yang memberi dampak dalam hubungannya dengan masyarakat baru yang dilatar belakangi oleh faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya.
Menurut Triatno Yudo Harjoko (2010)
Definisi urbanisasi diartikan sebagai suatu proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban menjadi urban.
Menurut Daldjoeni (1998)
Urbanisasi merupakan permukiman kota cenderung tumbuh terus baik dalam luasnya, maupuan jumlahnya, bersama ini sudah semestinya bahwa proporsi penduduk dunia kita yang tinggak di kota kecil maupun kota besar meningkat. Pertambahan proporsi tersebut disebut juga sebagai urbanisasi.
Menurut J. H. de Goede
Menurut J. H. de Goede, pengertian urbanisasi adalah proses pertambahan penduduk pada suatu wilayah perkotaan (urban) ataupun proses transformasi suatu wilayah berkarakter perdesaan (rural) menjadi urban.
Menurut R. Bintarto
Arti urbanisasi menurut Bintarto adalah suatu proses meningkatnya jumlah penduduk di kota. Peningkatan ini dipengaruhi oleh peningkatan fertilitas penduduk kota maupun adanya pertambahan penduduk dari pedesaan.
Menurut Shryyock dan Siegel (1976)
Menurut Shryyock dan Siegel, arti urbanisasi secara singkat adalah timbulnya suatu pertambahan penduduk perkotaan.
Menurut S. Kantsebovskaya
Urbanisasi didefinisikan sebagai suatu proses atau gejala yang memiliki sifat multi-sektoral. Gejala ini ditinjau dari sebab dan akibat yang ditimbulkan.
Menurut Abbas (2002)
Definisi urbanisasi tidak hanya dalam konteks demografi saja, sebab urbanisasi mengandung pengertian yang banyak dimensi. Secara demografis urbanisasi merupakan suatu proses meningkatnya konsentrasi penduduk diperkotaan, sehingga jumlah penduduk yang menetap di kota menjadi meningkat dari jumlah biasanya atau jumlah terdahulu.
Menurut Kingsley Davis
Definisi urbanisasi menurut Davis adalah proses meningkatnya proporsi jumlah penduduk yang memusat di perkotaan.
Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia
Pengertian urbanisasi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Tujuan Urbanisasi
Urbanisasi tentu memiliki tujuan tertentu bagi orang yang melakukannya. Berikut merupakan tujuan urbanisasi secara umum.
- Mendapatkan kehidupan yang lebih baik dengan pindah ke kota karena lebih banyak peluang kerja di perkotaan.
- Memperoleh kepuasan batin dengan merasakan kehidupan kota yang gemerlap dan modern.
- Memperoleh pelayanan yang lebih baik karena kelengkapan sarana pendidikan, kesehatan, dan sarana lain di kota.
- Memperoleh kesempatan kerja dan usaha yang lebih banyak tersedia di daerah kota.
- Keinginan untuk hidup lebih modern mengikuti perkembangan zaman di era globalisasi.
Faktor Pendorong dan Penarik Urbanisasi
Ada beberapa faktor pendorong terjadinya urbanisasi. Faktor-faktor urbanisasi ini dibedakan menjadi dua, yakni faktor pendorong dari desa serta faktor penarik dari kota.
1. Faktor Pendorong dari Desa
- Sedikitnya lapangan kerja yang tersedia di desa.
- Upah di desa yang lebih rendah dibanding upah bekerja di kota.
- Sarana pendidikan di desa sangat kurang jumlah dan kualitasnya.
- Kurang tersedia sarana dan prasana kesehatan, hiburan atau pelayannan publik di desa.
- Lahan pertanian yang semakin sempit karena pengaruh industrialisasi.
- Adat istiadat di desa sifatnya mutlak dan mengekang.
- Merasa bosan dan jenuh hidup di desa.
- Diusir dari desa karena suatu kesalahan tertentu.
2. Faktor Penarik dari Kota
- Jumlah lapangan kerja di kota lebih banyak dan lebih bervariasi.
- Upah bekerja di kota relatif lebih tinggi dan lebih layak.
- Sarana dan prasarana di perkotaan lebih lengkap di bidang pendidikan, kesehatan, hiburan, transportasi, dan pelayanan publik.
- Kehidupan di kota lebih modern.
- Kualitas sekolah dan perguruan tinggi di kota lebih baik.
- Gaya hidup di kota lebih bebas dan individualis.
- Pengaruh keluarga atau teman yang mengajak untuk hidup di kota daripada di desa.
Dampak Urbanisasi
Sebagai salah satu proses sosial, tentu urbanisasi juga memiliki sejumlah dampak yang ditimbulkan. Dampak urbanisasi ini bisa berupa dampak positif atau dampak negatif juga.
1. Dampak Positif Urbanisasi
- Membuat masyarakat desa menjadi lebih modern.
- Meningkatnya kesejahteraan masyarakat desa.
- Meningkatknya kemampuan masyarakat perdesaan sehingga dapat mengimbangi masyarakat kota.
- Meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat desa.
- Terjalinnya kerjasama antara masyarakat desa dan kota atau masyarakat antar dua daerah tertentu.
- Menambah pendapatan dan pemasukan bagi masyarakat desa.
- Memajukan proses pembangunan di desa atau kota.
- Terpenuhinya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di perkotaan.
- Mampu menggerakan roda perekonomian di wilayah yang terkait.
2. Dampak Negatif Urbanisasi
- Potensi timbulnya pengangguran di perkotaan semakin tinggi.
- Jumlah tenaga kerja di desa jadi semakin menurun.
- Timbul masalah permukiman atau perumahan sempit yang tidak sesuai standar kesehatan.
- Masalah kemacetan di jalan raya perkotaan semakin parah.
- Semakin tingginya jumlah sampah di perkotaan.
- Munculnya lokasi pemukiman yang tidak aman dan rawan kriminalitas.
- Penduduk di kota akan semakin banyak dan padat.
Facebook Tweet Whatsapp